kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) perkuat penjualan di Sumatra dan Sulawesi


Jumat, 19 Maret 2021 / 22:00 WIB
Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) perkuat penjualan di Sumatra dan Sulawesi


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) akan memperkuat penjualan semennya di wilayah Sumatra. Hal ini tidak terlepas dari adanya proyek jalan trans Sumatra yang dinilai memiliki efek domino terhadap permintaan semen.

“Kami mulai melihat Sumatra merupakan pulau setelah Jawa yang berkembang cukup baik,” terang Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya, dalam paparan publik yang digelar virtual, Jumat (19/3). Penguatan penjualan di Pulau Sumatra didukung oleh keberadaan dua terminal semen milik Perseroan di Lampung dan Palembang.

Selain Sumatra, salah satu pasar yang potensial adalah Sulawaesi Tenggara. Christian mengatakan, di provinsi tersebut, khususnya di Konawe dan Morowali, terdapat sejumlah proyek pemurnian (smelter) yang berpotensi menyerap permintaan semen. Penguatan pasar di Sulawesi juga ditunjang dengan adanya floating terminal di Konawe.

Baca Juga: Investor publik keluhkan porsi kepemilikan Bakrieland (ELTY)

Dus, strategi penjualan INTP tidak hanya berfokus pada basis pasar saja, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten,  dan Kalimantan Selatan, melainkan juga menyasar wilayah lain yang potensial.

Buktinya, penjualan semen domestik di beberapa wilayah di Sumatra dan Sulawesi berhasil tumbuh positif tahun  lalu. Mengutip data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Bengkulu, dan Jambi mengalami pertumbuhan positif, dengan rentang 0% hingga 10%.

Sementara Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami pertumbuhan dengan rentang 5% hingga 10%.  

Christian menyebut, kenaikan penjualan di Sumatra  terdorong pembangunan infrastruktur seperti trans Sumatra. Sementara penjualan di Sulawesi Tenggara tumbuh positif karena adanya smelter.

Baca Juga: Efisiensi minimalkan penurunan laba bersih Indocement (INTP) di tahun 2020

Di sisi lain, seluruh wilayah Jawa mengalami penurunan . Namun Jawa tetap menjadi sentral konsumsi semen nasional.

Tahun lalu, INTP membukukan volume penjualan domestik (termasuk semen dan klinker) sebesar 16,92 juta ton pada tahun 2020 atau turun 10,1% dari tahun 2019. Sedangkan volume hanya untuk penjualan semen domestik  tercatat di angka 16,218 juta ton atau lebih rendah -9,1% secara tahunan.

Meski menurun, capaian ini lebih baik dari penurunan permintaan semen domestik nasional yang terkontraksi hingga 10,4%

Di tengah penurunan penjualan, Indocement berhasil meningkatkan market share (pangsa pasar). Christian menyebut, pangsa pasar INTP meningkat dari 25,5% di tahun 2019 menjadi 25,8% di tahun 2020.

Baca Juga: Armada Berjaya Trans (JAYA) memandang prospek bisnis tahun ini lebih cerah

Secara rinci, pangsa pasar INTP di Jawa dan luar Jawa kompak mengalami pertumbuhan. Untuk pangsa pasar di Jawa meningkat 70 basis points (bps), dari 34,1% menjadi 34,8%. Sementara pangsa pasar luar Jawa meningkat 80 bps dari 14,5% menjadi 15,3%

Adapun di tahun ini, produsen semen merek Tiga Roda tersebut mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 1 triliun hingga Rp1,1 triliun. Alokasi ini sedikit naik dibandingkan dengan serapan capex di 2020 yakni Rp 1,06 triliun.

Selanjutnya: Blue Bird (BIRD) terseret kabar merger Gojek dan Tokopedia, berikut fokus bisnisnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×