kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   18,00   0,11%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

Indeks Utama Wall Street Memerah di Tengah Sentimen Kenaikan Suku Bunga


Sabtu, 17 Juni 2023 / 05:52 WIB
Indeks Utama Wall Street Memerah di Tengah Sentimen Kenaikan Suku Bunga
ILUSTRASI. Bursa saham AS. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street memerah pada perdagangan akhir pekan. Komentar dari pejabat The Fed membebani pergerakan sejumlah saham big caps.

S&P 500 turun 0,36% untuk mengakhiri sesi ke level 4.409,77, sementara Nasdaq turun 0,68% menjadi 13.689,57. Di sisi lain, Dow Jones Industrial Average turun 0,31% menjadi 34.301,03 poin.

Meski begitu, untuk minggu ini S&P 500 naik 2,6%, Dow menguat 1,2% dan Nasdaq naik 3,2%.

S&P 500 melemah pada hari Jumat, terbebani oleh Microsoft dan saham kelas berat lainnya karena komentar dari dua pejabat Federal Reserve yang membatasi optimisme bahwa bank sentral telah mendekati akhir dari kenaikan suku bunga yang agresif.

Baca Juga: Market Cap Microsoft Tembus US$ 2,6 Triliun Setelah Harga Sahamnya Ukir Rekor

Nasdaq juga memerah meskipun indeks dan S&P 500 tetap mendekati level tertinggi 14 bulan setelah data ekonomi pada minggu ini menunjukkan penurunan inflasi telah menutupi kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Setelah mempertahankan suku bunga stabil pada hari Rabu, bank sentral AS mengisyaratkan biaya pinjaman dapat naik sebanyak setengah poin persentase pada akhir tahun. 

Namun, investor melihat The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga atau bahkan memangkas suku bunga pada bulan Desember menyusul perkiraan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Juli kelak.

"Saya pikir Fed akan terus meremehkan antusiasme pasar dan mengatakan 'Tidak, kami berencana menaikkan dua kali lagi, tetapi tentu saja kami bergantung pada data,'" kata Kepala Strategi Investasi Riset CFRA Sam Stovall.

Baca Juga: Wall Street Menuju Kenaikan Mingguan, Nasdaq Naik 8 Pekan Beruntun

Sementara itu survei University of Michigan menyebut ekspektasi inflasi jangka pendek konsumen AS turun ke level terendah lebih dalam dua tahun pada bulan Juni dan prospek selama lima tahun ke depan sedikit meningkat. 

Hal ini menunjukkan adanya kenaikan sentimen di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×