Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga indeks utama Wall Street naik lebih dari 2% pada hari Jumat. Penguatan pasar saham terjadi setelah laporan gaji di Amerika Serikat (AS) bulan Desember yang meningkat lebih dari yang diharapkan.
Jumat (6/1), Dow Jones Industrial Average naik 700,53 poin atau 2,13% menjadi 33.630,61. Indeks S&P 500 naik 86,98 poin atau 2,28% ke 3.895,08. Nasdaq Composite melesat 264,05 poin atau 2,56% ke 10.569,29.
Lonjakan perdagangan di hari terakhir menyokong kenaikan ketiga indeks utama Wall Street menguat di pekan ini. Dalam sepekan, Dow Jones menguat 1,46%. S&% 500 dan Nasdaq masing-masing menguat 1,45% dan 0,98% dalam sepekan.
Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, nonfarm payrolls naik 223.000 pekerjaan pada bulan Desember. Kenaikan pendapatan rata-rata 0,3% lebih kecil dari yang diharapkan dan kurang dari 0,4% bulan sebelumnya.
Dalam kumpulan data lainnya, aktivitas jasa AS turun untuk pertama kalinya dalam lebih dari 2,5 tahun pada bulan Desember karena permintaan melemah, dengan lebih banyak tanda pelonggaran inflasi.
Baca Juga: Gerak IHSG dalam Sepekan Dibayangi Katalis Negatif
"Pasar mendapat kabar baik di sisi inflasi dengan kenaikan upah yang melambat. Tingkat partisipasi naik lagi tapi AS masih menciptakan lapangan kerja. Ini semacam win-win untuk ekonomi. Dan di sisi lain, laporan layanan ISM benar-benar lemah dan sangat lemah," kata Megan Horneman, kepala investasi di Verdence Capital Management di Hunt Valley, Maryland kepada Reuters.
Horneman menambahkan, data terbaru ini pada dasarnya membuat orang berpikir The Fed mendekati akhir dari salah satu siklus pengetatan paling agresif dalam beberapa dekade. "Itulah mengapa pasar lepas landas," ujar dia.
John Augustine, kepala investasi di Huntington National Bank di Columbus, Ohio, menyebut kecemasan pasar mereda bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sedemikian rupa sehingga menyebabkan resesi.
"Laporan hari ini mungkin meringankan tekanan untuk memaksa resesi. Mereka mungkin sudah cukup memperlambat ekonomi. Mereka hanya perlu validasi dari laporan inflasi," kata Augustine.
Baca Juga: Wall Street Melonjak: Dow Naik 300 Poin Setelah Data Pekerjaan Desember
The Fed bulan lalu memproyeksikan puncak target suku bunga sekitar 5%. Bank sentral AS ini pun mengatakan akan mempertahankan suku bunga tinggi sampai inflasi mencapai level yang diinginkan.
Pejabat Fed pada hari Jumat mengakui pendinginan pertumbuhan upah dan tanda-tanda lain dari ekonomi yang melambat secara bertahap. Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic mengisyaratkan kemungkinan kenaikan seperempat poin persentase pada pertemuan kebijakan berikutnya.
Tetapi Augustine mengatakan bank sentral perlu melihat pelambatan lebih lanjut inflasi Desember yang akan dirilis pada hari Kamis sebelum memutuskan apakah akan memperlambat kenaikan suku bunga. Bulan lalu, The Fed menaikkan suku bunga 50 basis poin, lebih kecil ketimbang tiga kenaikan sebelumnya yang sebesar 75 bps.
Juga minggu depan, beberapa bank AS terbesar termasuk JPMorgan dan Bank of America akan memulai musim pendapatan kuartal keempat pada hari Jumat.
"Musim laporan keuangan adalah bagian dari teka-teki yang orang belum bisa pecahkan. Berapa estimasi penghasilan yang harus dipotong untuk tahun kalender atau apakah sudah cukup dipotong?" kata Horneman.
Baca Juga: IHSG Turun 2,42% Sepekan, Sentimen Suku Bunga Jadi Biang Kerok
Semua indeks S&P 500 utama naik dengan kenaikan indeks sektor material 3,44% memimpin. Sektor teknologi yang sensitif suku bunga menyusul dengan kenaikan 2,99%. Sektor terlemah adalah kesehatan yang naik 0,89% diikuti kenaikan sektor energi 1,68%.
Sektor bahan pokok konsumen didorong oleh Costco Wholesale Corp yang harga sahamnya melonjak 7%. Costco melaporkan pertumbuhan penjualan yang kuat di bulan Desember.
Harga saham Biogen Inc ditutup naik 2,8% setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS pada hari Jumat menyetujui lecanemab obat Alzheimer yang dikembangkan oleh Eisai Co Ltd dan Biogen untuk pasien pada tahap awal penyakit. Saham AS Eisai ditutup naik 4% pada US$ 64,20.
Harga saham Pfizer Inc naik 2,5% setelah laporan pembicaraan dengan China untuk mendapatkan lisensi yang akan memungkinkan produsen obat dalam negeri untuk memproduksi dan mendistribusikan versi generik dari obat antivirus COVID-19 Paxlovid milik Pfizer di China.
Harga saham Bed Bath & Beyond Inc anjlok 22% setelah Reuters melaporkan bahwa peritel perlengkapan rumah ini sedang bersiap untuk mencari perlindungan kebangkrutan dalam beberapa minggu mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News