Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi mencatatkan peningkatan kinerja tertinggi lebih dari lima tahun lalu saat ketidakpastian pasar keuangan global masih menghantui.
Penguatan pasar obligasi tercermin dalam Indonesia Composite Bond Index (ICBI), Rabu (12/8) yang menguat hingga ke level tertinggi di 294,33. Itu artinya sejak awal tahun pasar obligasi sudah memberikan return 7,46%.
Research Analyst Capital Asset Management Desmon Silitonga mengatakan, penguatan kinerja di pasar obligasi terdorong oleh Bank Indonesia (BI) yang terus masuk ke pasar obligasi dalam rangka berbagi beban (burden sharing) BI dan pemerintah.
Baca Juga: Naik 1,5%, harga emas coba tembus kembali level US$ 2.000
BI yang aktif masuk ke pasar obligasi terefleksi pada kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) oleh BI meningkat dari Rp 273,21 triliun di awal tahun menjadi Rp 535,95 triliun di 10 Agustus atau naik 96%.
"Yield obligasi AS dan CDS (credit default swap) masih bergerak flat, penguatan kali ini memang karena BI yang aktif beli SBN," kata Desmon, Rabu (12/8).
Ezra Nazula, Direktur & Chief Investment Officer, Fixed Income Manulife Aset Manajemen menambahkan skema burden sharing memberikan sentimen positif ke pasar obligasi karena dengan peningkatan defisit anggaran pemerintah sebagian besar diabsorbsi BI sehingga suplai obligasi pemerintah yang diterbitkan ke pasar masih dapat diterima oleh investor.
Baca Juga: Sukuk ijarah masih menarik untuk dilirik