kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Indeks kembali tembus rekor?


Jumat, 20 Agustus 2010 / 09:20 WIB
Indeks kembali tembus rekor?


Reporter: Ade Jun Firdaus, Yohan Rubiyantoro, Dyah Megasari | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Di tengah kegamangan masyarakat dunia tentang arah perekonomian global, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (19/8) menembus level 3.105,35. Inilah rekor tertinggi IHSG sepanjang sejarah bursa di Indonesia. Dus, sejak awal 2010 hingga saat ini IHSG sudah melejit 22,53%.

Rekor tersebut ditembus dengan nilai transaksi yang cukup besar. Total nilai transaksi kemarin Rp 7,79 triliun. Asing mencatat beli bersih (net buy) Rp 1,76 triliun. Ini juga rekor tertinggi net buy asing harian tahun ini.

Analis Waterfront Securities Indonesia Isfhan Helmi Arsad menduga, pelambatan ekonomi global membuat investor beralih ke pasar Asia, khususnya Indonesia. Apalagi, "Ekspektasi investment grade kita terus naik," katanya.

Selain itu, "Euforia pencatatan saham perdana Berau Coal ikut menyumbang penguatan IHSG," kata pengamat pasar modal N. Jaganathan (19/8).

Tapi pencapaian rekor baru IHSG tak sepenuhnya memuaskan. Lantaran kenaikannya indeks banyak didorong masuknya
dana panas, wajar jika investor meragukan penguatan IHSG bisa berlangsung secara lestari. Apa lagi, IHSG sudah naik tinggi melewati pertumbuhan ekonomi tahun ini yang diperkirakan sebesar 5,8%.

Meski yakin investor asing belum akan meninggalkan pasar Indonesia dalam waktu dekat, Kepala Riset Bhakti Securities Edwin Sebayang mengingatkan, kenaikan IHSG kemarin semata terdorong penguatan indeks regional. "Penguatan regional hanya akibat technical rebound," ujarnya. Indikasinya, selain tipisnya volume transaksi di Wall Street, AS, secara fundamental pertumbuhan ekonomi AS, China dan Eropa juga melambat.

Vice President Valbury Asia Futures Nico Omer Jonckheere menimpali, jika ekonomi negara maju tersebut kembali jatuh ke jurang krisis , IHSG bakal ambruk. Apalagi, price to earning (P/E) bursa kita sudah relatif mahal. "P/E kita 14 kali, sementara bursa regional 11 hingga 12 kali," ujarnya.

Apa lagi, kemarin hanya 95 saham yang harganya menguat, sementara harga 105 saham turun. Artinya, "Ini sangat rentan koreksi," tutur Nico. Ia meramal, di akhir 2010, IHSG tidak akan lebih dari 2.534. Sebaliknya, Isfhan yakin, di akhir tahun ini IHSG bisa menembus 3.300.

Hari ini, Edwin memperkirakan IHSG bergerak di level 3.082-3.125, Isfhan memprediksi di 3.050-3.115, dan Jaganathan di 3.070-3.150.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×