Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street naik pada Selasa (19/10), karena hasil positif dari kinerja Johnson & Johnson dan Travelers. Tambah lagi, bank-bank besar juga memulai periode pelaporan kinerja kuartal ketiga dengan catatan positif di pekan lalu.
Hingga pukul 09:43 waktu New York, indeks Dow Jones Industrial Average naik 107,86 poin atau 0,31% ke 35.366,47. Indeks S&P 500 menguat 17,41 poin atau 0,39% menjadi 4.503,87 dan indeks Nasdaq Composite naik 65,66 poin atau 0,44% ke 15.087,47.
Indeks acuan S&P 500 sekarang kurang dari 1% dari rekor tertinggi yang dicapai pada awal September lalu. Investor berharap bahwa laporan pendapatan emiten yang lebih baik dari perkiraan akan mendorong pasar ke level tertinggi baru, meskipun ada kekhawatiran tentang pengetatan kebijakan moneter The Fed.
Baca Juga: Mayoritas bursa Asia menghijau terdorong rilis kinerja keuangan kuartal III
Saham Johnson & Johnson naik 1,8% setelah perusahaan ini menaikkan perkiraan laba yang disesuaikan tahun 2021, sambil mempertahankan prospek penjualan untuk vaksin COVID-19 tahun ini.
Saham Travelers Cos Inc juga naik 2,6% setelah laba perusahaan asuransi properti dan korban jiwa ini melampaui perkiraan di kuartal III 2021.
Sepuluh dari 11 indeks sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi, dengan saham sektor kesehatan memimpin penguatan.
"Kami benar-benar bisa melihat kami mencapai level tertinggi baru sepanjang masa sebelum akhir tahun berakhir karena keuntungan perusahaan dan optimisme musiman yang khas," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA seperti dikutip Reuters.
Analis sekarang memperkirakan pendapatan emiten S&P 500 menunjukkan kenaikan 32,4% dari tahun lalu, menurut data Refinitiv.
Wall Street juga mendapat tenaga dari naiknya saham-saham perusahaan teknologi dan komunikasi berkapitalisasi besar, termasuk Facebook Inc, Apple Inc, Alphabet Inc dan Microsoft Corp, naik antara 0,6% dan 0,9%. Saham Netflix Inc naik 0,4% menjelang hasil kinerja kuartalan.
Baca Juga: IMF minta The Fed segera perketat kebijakan moneter, termasuk kebijakan suku bunga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
