Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas bursa utama di regional Asia ditutup di zona hijau hari ini (19/10). Penguatan tertinggi diukir oleh Indeks Hang Seng dengan penguatan 1,49%, disusul oleh Indeks Strait Times Singapura yang menguat 0,79%.
Indeks Nikkei 225 Tokyo dilaporkan menguat 0,65% dan Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,70%. Namun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 0,04%.
Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan, menghijaunya bursa Asia didorong oleh optimisme atas kinerja laporan keuangan kuartal III-2021. Optimisme ini muncul di tengah kekhawatiran terhadap tekanan inflasi, pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral, serta sinyal perlambatan pemulihan ekonomi.
Rilis laporan keuangan di Amerika Serikat (AS) yang mayoritas keluar lebih baik dari ekspektasi sejauh ini berhasil mengurangi kekhawatiran laba korporasi akan terdampak secara negatif oleh lonjakan inflasi, krisis energi, serta segera berakhirnya era suku bunga rendah.
Baca Juga: IHSG Melemah di Akhir Perdagangan, Mengapa?
Investor juga mengabaikan berita Korea Utara meluncurkan peluru kendali (rudal) ke arah laut.
Adapun rasa takut atas penularan (contagion) masalah utang perusahaan pengembang properti China, Evergrande, dinilai mulai surut. Hal ini terjadi setelah sejumlah perusahaan pengembang properti lain berhasil melakukan pembayaran kupon obligasi minggu ini. Ditambah, dengan pernyataan Pemerintah China bahwa situasi saat ini masih terkendali (under control).
Dari sisi makroekonomi, naskah pertemuan kebijakan bank sentral Australia (RBA Meeting Minutes) pada bulan Oktober ini memperlihatkan RBA berharap ekonomi Australia kembali ke jalur pertumbuhan pada kuartal IV-2021, dan berada di level sebelum munculnya varian Delta di semester II-2022.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) di 3,5%. Hal ini menjadikan bank sentral menahan tingkat bunga di level yang sama selama 8 bulan beruntun. BI mengatakan, kebijakan ini sejalan dengan kebutuhan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan pada saat yang sama untuk menstabilkan kurs dolar AS terhadap rupiah.
Selanjutnya: Asing kembali melepas saham-saham ini di tengah koreksi IHSG, Selasa (19/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News