kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks baru sektor teknologi menguat signifikan, bagaimana prospeknya?


Selasa, 26 Januari 2021 / 17:08 WIB
Indeks baru sektor teknologi menguat signifikan, bagaimana prospeknya?


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks sektor teknologi menguat signifikan hingga 68,19% sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan Senin (25/1). Penguatan ini bahkan mengalahkan sektor finansial yang hanya menguat 11,24% secara year to date (ytd). 

Kepala Riset NH Korindo Sekuritas Anggaraksa Arismunandar melihat, belum ada sentimen khusus yang mengerek sektor teknologi yang baru diluncurkan ini. Mayoritas anggota dari indeks ini merupakan saham-saham lapis dua dan tiga dengan pergerakan harga yang cukup agresif. 

"Secara fundamental masih cukup sulit untuk menganalisa sektor ini karena belum ada track record yang panjang dari emiten-emiten di dalamnya," kata Anggaraksa, Selasa (26/1). 

Adapun saham yang telah menguat kumulatif hingga ratusan persen sejak awal tahun antara lain PT DCI Indonesia Tbk (DCII), PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH) dan PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS). Namun kenaikan yang agresif ini juga menyebabkan saham-saham tersebut terkena suspensi.

Baca Juga: Klasifikasi IDX Industrial Classification (IDX-IC) dimulai, ini dampaknya

Lebih lanjut, di era serba digital ini, sebenarnya sektor teknologi memiliki prospek yang cerah. Namun seiring dengan ekspektasi pertumbuhan yang tinggi, secara valuasi saham-saham pada sektor ini bisa dihargai cukup mahal meskipun tidak jarang perusahaannya masih merugi.

Anggaraksa melihat saham PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) menjadi pilihan paling menarik untuk jangka panjang di sektor ini dengan target harga Rp 1.870 per saham. Hal ini karena kinerja keuangan yang cukup baik serta tingkat utang yang rendah.

MTDL mencatatkan pendapatan sebesar Rp 10,04 triliun hingga kuartal ketiga 2020. Jumlah tersebut turun secara tahunan (yoy) dari Rp 10,22 triliun. Laba bersih tahun berjalan MTDL tercatat sebesar Rp 267,66 miliar, meningkat secara tahunan dari Rp 258,78 miliar. 

Adapun liabilitas MTDL tercatat sebesar Rp 2,47 triliun, terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 2,31 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 156,51 miliar. Sedangkan ekuitas MTDL tercatat sebesar Rp 3,31 triliun. 

Baca Juga: BEI mulai menerapkan IDX Industrial Classification (IDX-IC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×