kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.280   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.222   -8,29   -0,11%
  • KOMPAS100 1.056   -0,04   0,00%
  • LQ45 810   -2,33   -0,29%
  • ISSI 233   0,72   0,31%
  • IDX30 421   -1,68   -0,40%
  • IDXHIDIV20 493   -2,94   -0,59%
  • IDX80 118   0,25   0,21%
  • IDXV30 121   1,25   1,05%
  • IDXQ30 135   -1,34   -0,98%

INCO Tancap Gas dengan Proyek-proyek Baru, Simak Rekomendasi Sahamnya


Selasa, 10 Juni 2025 / 18:02 WIB
INCO Tancap Gas dengan Proyek-proyek Baru, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/rwa. PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) tengah menggodok sejumlah proyek yang diyakini bakal menjadi katalis positif bagi kinerjanya ke depan.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) tengah menggodok sejumlah proyek yang diyakini bakal menjadi katalis positif bagi kinerjanya ke depan. 

Di antaranya adalah langkah strategis untuk mulai menjual bijih nikel yang telah berjalan mulai kuartal I-2025. Analis Phintraco Sekuritas, Lisya Anxellin dan Valdy Kurniawan menilai langkah ini dilakukan INCO untuk memperkuat strategi komersialnya. 

Beruntung, perseroan tak salah langkah soal proyek ini. Penjualan bijih nikel sudah turut berkontribusi pada margin perseroan dengan pendapatan sebesar US$ 2,54 juta pada kuartal I-2025. 

Lisya dan Valdy bilang capaian ini turut mendorong pertumbuhan laba INCO dalam periode ini sebesar 252% secara tahunan (yoy) ke level US$ 21,80 juta.

Baca Juga: Bisnis EV Belum Berdampak ke Kinerja, Begini Rekomendasi Saham Vale Indonesia (INCO)

Di samping itu, INCO juga telah menyiapkan pengajuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2025 untuk mendukung peningkatan kinerja operasional ke depannya. 

Selain soal penambangan dan pengolahan nikel di Blok Bahodopi, Equity Research Analyst BNI Sekuritas Indrawan Sitorus menyoroti persetujuan RKAB INCO terkait penjualan bijih nikel ke smelter eksternal. 

“Sudah diajukan 10 April 2025 lalu, prediksinya bisa mendapat persetujuan pada kuartal II atau III 2025,” sebut Indrawan kepada Kontan, Selasa (11/6). Indrawan bilang ini akan menjadi salah satu sentimen yang perlu diperhatikan untuk memantau kinerja INCO hingga akhir tahun nanti.

Di samping itu, INCO juga masih menjalankan proyek Indonesia Growth Project (IGP) di Pomalaa, Morowali, dan Sorowako yang bakal memproduksi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) pada tahun 2026–2027 mendatang. 

Lisya dan Valdy menilai, Inisiatif ini akan mendorong pertumbuhan berkelanjutan INCO dan memperkuat posisinya secara strategis dalam ekosistem industri nikel global. 

Dengan potensi tersebut, Lisya dan Valdy merekomendasikan buy untuk saham INCO, dengan target harga akhir tahun di level Rp 3.560 per saham. Sejalan, Indrawan juga merekomendasikan buy untuk saham INCO, dengan target harga Rp 4.400 per saham. 

Baca Juga: Simak Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas Saham PTRO, BBRI, UNVR, Selasa (10/6)

Selanjutnya: Nasib Perpanjangan PPh Final UMKM 0,5% Belum Jelas, Picu Ketidakpastian

Menarik Dibaca: Incar Dividen dari Big Caps? Kesempatan Beli PGEO, MEDC dan UNVR sampai 13 Juni 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×