kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imbal Hasil US Treasury Naik, Bursa Wall Street Dibuka Menguat Tipis


Senin, 08 April 2024 / 21:37 WIB
Imbal Hasil US Treasury Naik, Bursa Wall Street Dibuka Menguat Tipis
ILUSTRASI. Bursa Wall Street menanjak setelah imbal hasil US Treasury naik karena meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve AS dapat menunda penurunan suku bunga tahun ini.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks bursa saham Wall Street dibuka naik tipis pada Senin (8/4). Bursa Wall Street menanjak setelah imbal hasil US Treasury naik karena meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve AS dapat menunda penurunan suku bunga tahun ini.

Senin (8/4), Pada pukul 9:49 pagi ET, Dow Jones Industrial Average naik 72,78 poin atau 0,19% ke 38.976,82. Lalu, indeks S&P 500 menguat 0,83 poin atau 0,02% menjadi 5.205,17, dan Nasdaq Composite naik 14,24 poin atau 0,09% ke 16.262,76.

Komentar hawkish dari pejabat bank sentral minggu lalu dan laporan manufaktur dan pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan menunjukkan ketahanan ekonomi Amerika Serikat (AS), sehingga mengurangi tekanan pada The Fed untuk menurunkan suku bunga dengan cepat.

Saham-saham AS mencatat kerugian mingguan pada hari Jumat karena para trader mengurangi ekspektasi mengenai waktu penurunan suku bunga. Mereka sekarang melihat peluang sekitar 51% bagi The Fed untuk mengumumkan penurunan suku bunga pertamanya pada bulan Juni, menurut CME FedWatch Tool, turun dari sekitar 58% pada awal minggu lalu.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Stabil, Perundingan Gencatan Senjata Israel - Hamas Masih Buntu

Pasar juga telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga lebih dari tiga kali pada tahun ini, dari tiga hingga empat kali penurunan suku bunga pada beberapa minggu lalu, menurut data LSEG.

“Banyak orang mencoba untuk terlalu optimis dengan penurunan suku bunga The Fed. Itu tidak masuk akal,” kata Michael Matousek, kepala pedagang di US Global Investors Inc seperti dikutip Reuters.

"Kami telah melihat angka-angka perekonomian selama beberapa minggu terakhir. Tidak panas namun masih kuat. Jadi mengapa Anda benar-benar ingin menurunkan suku bunga?" imbuhnya

Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun naik ke level tertinggi sejak November lalu di awal sesi, menekan ekuitas, dan terakhir berada di level 4,417%.

Fokus pasar kini beralih ke Indeks Harga Konsumen (CPI) AS bulan Maret, yang akan dirilis minggu ini, yang diperkirakan akan menunjukkan kenaikan inflasi umum menjadi 3,4% tahun-ke-tahun, dari 3,2% di bulan Februari.

Yang juga menjadi perhatian adalah rilis risalah pertemuan terbaru The Fed, yang tetap berpegang pada panduan penurunan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×