Reporter: Dimas Andi | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan bergerak turun pada perdagangan Kamis (25/10). Hal ini disebabkan turunnya imbal hasil US Treasury dalam seminggu terakhir.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menyampaikan, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (30 tahun) pada Rabu malam masing-masing bergerak turun sebesar 6 bps ke level 3,10% dan 3,33%.
“Penurunan ini didorong oleh koreksi yang cukup dalam di pasar saham AS seiring kekhawatiran melambatnya ekonomi di negara tersebut,” terangnya dalam riset, hari ini.
Pergerakan harga minyak mentah dan gas alam dunia turut mendorong penurunan imbal hasil US Treasury. Harga minyak West Texas Intermediate turun 0,97% ke level US$ 66,17 per barel sedangkan harga gas alam dunia naik 0,44% ke level US$ 3,18% per MMBtu. Penurunan harga minyak dunia masih disebabkan oleh koreksi yang terjadi di pasar saham AS.
Dengan hasil ini, ada kemungkinan imbal hasil SUN akan bergerak turun. Namun, penurunan tersebut bisa saja terbatas jika rupiah kembali melemah terhadap dollar AS pada hari ini.
Mikail memprediksi, imbal hasil SUN seri acuan 10 tahun akan bergerak di kisaran 8,50%--8,59% pada perdagangan hari ini. Adapun seri obligasi negara yang ia rekomendasikan antara lain FR0077, FR0078, FR0075, dan FR0064.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News