kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

IHSG terus tembus rekor 5.645 pada sesi I


Selasa, 04 April 2017 / 12:24 WIB
IHSG terus tembus rekor 5.645 pada sesi I


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus membukukan rekor baru di saat pasar regional melemah jelang pengumuman bank sentral Australia (RBA). Mengutip data RTI, IHSG melompat 0,69% atau 38,748 poin ke level 5.645,547 pada perdagangan sesi I, Selasa (4/4).

Volume perdagangan 7,88 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,88 triliun. Tercatat 152 saham bergerak naik, 146 saham bergerak turun, dan 98 saham stagnan. 

Delapan dari 10 indeks sektoral mendorong IHSG. Sektor pertambangan berkontribusi paling besar naik 3,64%. Sementara, dua sektor yang memerah yakni aneka industri turun 0,14% dan konstruksi turun 0,12%.

Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT Bumi Resourcer Tbk (BUMI) naik 21,56% ke Rp 406, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 6,3% ke Rp 1.930, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 6,25% ke Rp 14.025.

Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 1,90% ke Rp 1.805, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 1,48% ke Rp 13.300, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 1,19% ke Rp 2.500.

Pada sesi I, investor asing masih mencatatkan aksi belinya. Di pasar reguler, beli bersih asing Rp 192,352 miliar dan Rp 164,238 miliar keseluruhan perdagangan.

"Sentimen data ekonomi domestik salah satunya laju inflasi yang terjaga kembali terefleksikan ke pasar saham, sehngga IHSG kembali melanjutkan penguatan," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere dikutip dari Antara.

Di luar dugaan, Nico Omer mengatakan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Maret 2017 mengalami deflasi sebesar 0,02%. Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2017 sebesar 1,19%, dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 3,61%.

"Pencapaian angka inflasi Maret yang terjaga itu menjadi salah satu indikator menunjukkan kondisi ekonomi Indonesia dalam keadaan baik," katanya.

Ditambah optimisme pemerintah untuk mengejar target pertumbuhan lebih tinggi lagi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutan sidang rapat terbatas kabinet di Istana Kepresidenan, hari ini, yang menegaskan keinginannya pencapaian target ekonomi 5,6% pada 2018.

Atau dengan kata lain, naik dari target resmi tahun ini sebesar 5,1%. Untuk itu, Jokowi memerintahkan para menteri untuk menggenjot ekspor dan investasi demi mendukung pertumbuhan, sebagaimana diberitakan Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×