Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan relinya pada jalur rekor tertinggi baru saat bursa Asia memerah, Selasa (4/4). Mengacu data RTI, indeks dibuka naik 0,23% ke level 5.620,65 pukul 09.16 WIB.
Tercatat 113 saham bergerak naik, 82 saham bergerak turun, dan 88 saham stagnan. Volume perdagangan di awal perdagangan sekitar 1,32 miliar dengan nilai transaksi sekitar Rp 655,7 miliar.
Lima indeks sektor menjaga IHSG bergerak di zona positif. Sektor pertambangan berkontribusi paling besar 1,8%. Semetara, sektor barang konsumsi paling dalam penurunannya 0,33%.
"Penguatan IHSG didukung oleh bagusnya (pengumuman,red) rilis data ekonomi dari domestik," kata analis NH Korindo Securities Indonesia, Bima Setiaji dikutip dari Antara.
Bima Setiaji mengemukakan bahwa data manufaktur Indonesia mengalami kenaikan menjadi 50.5 pada bulan Maret 2017 dari sebelumnya 49.3, kenaikan itu memberi tanda ekonomi Indonesia sedang ekspansi.
Berita positif lainnya, lanjut dia, Indonesia mengalami deflasi pada Maret 2017. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Maret 2017 mengalami deflasi sebesar 0,02%. Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2017 sebesar 1,19%, dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 3,61%.
"Dengan inflasi yang terjaga, maka Bank Indonesia tidak perlu untuk menaikkan suku bunga. Di tengah situasi itu, kami melihat ada potensi positif bagi sektor konsumer, properti dan perbankan," katanya.
Sementara itu, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa IHSG kembali mencatatkan rekor tertingginya sepanjang sejarah di pasar modal Indonesia, kondisi ekonomi nasional yang kondusif menjadi salah satu faktor penorong IHSG.
"Rekor baru kembali tercipta, kondisi perekonomian yang terkendali masih menjadi penopang pergerakan IHSG, apalagi diiringi juga oleh aliran dana asing yang masuk," kata William Surya Wijaya.
Di sisi lain, bursa saham Asia jauh pada awal perdagangan Selasa (4/4), mengikuti penurunan pasar AS semalam. Pelaku pasar kini tengah menunggu keputusan kebijakan moneter dari Reserve Bank of Australia (RBA).
Mengutip CNBC, di Australia, ASX 200 turun 0,24 %, dengan sebagian besar sektor perdagangan yang lebih rendah. Subindex keuangan turun 0,6 % karena saham bank-bank besar Australia tergelincir - ANZ mereda 0,5 %, sedangkan Commonwealth Bank menurun 0,57 % dan Westpac turun 0,71 % dan National Australia Bank dicelupkan 0,49 %.
Bank sentral Australia / RBA akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter pada 14:30 waktu setempat, di mana ekonom kebanyakan mengharapkan bank sentral untuk menjaga suku bunga pada rekor rendah 1,50 %.
Di Jepang, Nikkei 225 turun 0,7 %, sedangkan di Selat Korea, Kospi turun 0,24 %.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News