kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG tergelincir 0,10% pada sesi I


Jumat, 27 Januari 2017 / 12:11 WIB
IHSG tergelincir 0,10% pada sesi I


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona negatif pada sesi pertama perdagangan, Jumat (27/1). Mengacu data RTI, indeks terkoreksi 0,10% atau 5,166 poin ke level 5.312,467.

Tercatat 139 saham bergerak turun, 124 saham bergerak naik, dan 106 saham stagnan. Volume perdagangan 9,09 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,69 triliun.

Tujuh dari 10 indeks sektoral memerah. Sektor infrastruktur memimpin pelemahan 0,68%. Sedangkan, sektor industri dasar paling tinggi penguatannya 0,71%.

Meski memerah, investor asing justru membukukan aksi beli saham. Di pasar reguler, net buy asing Rp 26,904 miliar dan Rp 282,991 miliar keseluruhan market.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain: PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 3,31% ke Rp 2.340, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) turun  3,31% ke Rp 234, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 3,30% ke Rp 6.600.

Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain: PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) naik 4,58% ke Rp 2.970, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik 4,13% ke Rp 1.260, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 2,31% ke Rp 11.050.

"Langkah Presiden AS Donald Trump kembali membuat pelaku pasar khawatir, menyusul kebijakannya untuk menegosiasi ulang Perjanjian Perdagangan Bebas North American Free Trade Agreement (NAFTA). Hal ini turut memicu ketidakpastian di pasar ekuitas," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere, dikutip dari Antara.

Menurut dia, faktor yang menghadirkan ketidakpastian dalam arah kebijakan di AS akan mempengaruhi kondisi pasar dalam beberapa bulan, atau dalam jangka menengah ke depan.

Kendati demikian, lanjut dia, kebijakan itu akan mendorong dolar AS kembali tertekan. Pelemahan dolar AS akan mengangkat sentimen positif ke pasar saham global, termasuk IHSG.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa dana pelaku pasar asing yang masih masuk ke pasar saham domestik dapat mendorong IHSG kembali ke area positif.

"Arus dana asing yang mulai masuk akan menambah kekuatan naik IHSG ke depannya," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×