Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Dow Jones menyentuh level 20.000 pada perdagangan Rabu waktu setempat. Ini merupakan level tertinggi sepanjang sejarah menyusul adanya ekspektasi membaiknya perekonomian Amerika Serikat (AS).
"Untuk short term, indeks akan mengikuti penguatan pasar AS," ujar analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra kepada KONTAN, Kamis (26/1). Untuk time frame ini, indeks bakal menyentuh level 5.400.
Sebab, ketika Dow Jones naik, secara psikologis pasar melihat adanya perbaikan makro di AS. Bukan hanya di AS, perbaikan terebut juga akan dirasakan dampaknya di emerging market.
Itu terlihat dari bursa saham Asia yang mengekor pergerakan Dow Jones. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat sekitar 0,45% ke level 5.317 pada perdagangan kemarin. Demikian pula dengan indeks bursa Asia lainnya seperti Nikkei 225 Stock Average naik 1,58%, melanjutkan reli Rabu kemarin yang melonjak sebesar 1,43%. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,67%. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,33%.
IHSG menghijau lantaran pasar melihat adanya perbaikan makro dalam negeri, terutama sektor komoditas dan basic industry. Kedua sektor ini cukup diuntungkan dengan gencarnya rencana ekspansi industri di AS.
Ekspor pun berpotensi menguat. Sehingga, rupiah bisa menjadi lebih stabil.
"Karena tekanan utang pemerintah bisa dikurangi dan diharapkan lembaga rating internasional S&P menaikkan outlook investment Indonesia," jelas Aditya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News