Reporter: Rika Theo |
JAKARTA. Pekan pertama Mei ini bukan pekan yang cerah bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Walau sempat mencetak rekor baru tepat di Hari Buruh 1 Mei lalu, IHSG gagal mencetak kenaikan dalam sepekan. Ini terjadi setelah lembaga rating Standard & Poor's memangkas proyeksi peringkat utang Indonesia, dari BB+ positif menjadi BB+ stabil.
IHSG sempat menorehkan rekor baru sepanjang sejarah di 5.062,67 hari Rabu. Namun, setelahnya IHSG terus tergerus. Dalam lima hari selama 29 April-2 Mei 2013, IHSG kehilangan 1,07%.
Asing keluar dari pasar mulai Kamis (2/5) pasca rilis S&P. Pada Jumat, nilai jual bersih alias net sell asing mencapai Rp 821,3 miliar.
Secara sektoral, terdapat dua sektor yang naik, sementara lainnya bergerak negatif. Sektor pertambangan tergerus paling besar, sedangkan sektor barang konsumsi menguat paling tinggi.
Berikut daftar kenaikan sektor pada IHSG:
- Sektor industri dasar naik 0,4%
- Sektor properti naik 0,93%
- Sektor barang konsumsi naik 4,8%
- Sektor perdagangan turun 1,72%
- Sektor pertanian turun 4,47%
- Sektor pertambangan turun 5,23%
- Sektor aneka industri turun 4,3%
- Sektor infrastruktur turun 1,14%
- Sektor keuangan turun 2,35%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News