Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto
Meski begitu, indeks sektor keuangan masih menjadi indeks sektoral dengan performa terbaik di antara indeks sektoral lain. Coba bandingkan dengan sektor pertanian (agriculture) yang ambles 28,21%, sektor industri dasar dan kimia yang turun 26,62%, dan sektor aneka industri yang tergerus 25,13% sejak awal tahun.
Senada, Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas juga mengamini bahwa sebaiknya investor memasang strategi wait and see dalam kondisi saat ini. “Sepertinya saat ini belum ada sentimen kuat yang bisa menahan pelemahan IHSG,” terang dia kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: IHSG tumbang, OJK izinkan emiten buyback saham tanpa persetujuan RUPS
Ke depan, Aria memproyeksikan langkah IHSG masih akan diadang dengan maraknya penyebaran virus Covid19. Apalagi, saat ini virus yang berasal dari kalelawar tersebut telah menjadi perhatian khusus di Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Bahkan di Amerika Serikat, setidaknya telah ada dua negara bagian yang menyatakan status darurat corona. Setelah Negara Bagian California, kemarin (8/3) giliran Negara Bagian New York yang menyatakan status darurat akibat virus yang telah menelan 3.803 korban jiwa tersebut.
Namun, IHSG masih memiliki bahan bakar untuk kembali bangkit. Aria menilai, sejatinya saat ini angka inflasi masih tergolong rendah. Selain itu, masih ada ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk kembali memangkas suku bunga acuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News