Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertekan 5,99% sejak awal tahun hingga Selasa (4/2). Kemarin, IHSG ditutup naik 0,65% ke level 5.922,34.
"Penurunan pada IHSG menjadi pintu masuk yang menarik untuk beberapa saham," tulis Analis RHB Sekuritas Michael W Setoadji dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Selasa (4/2).
Sejak WHO menyatakan darurat kesehatan global karena penyebaran virus corona, investor asing terlihat mulai menarik dananya dan mencari tempat yang aman. Sedangkan dari dalam negeri, likuiditas pasar saham menipis karena adanya kasus Jiwasraya yang membuat ada sekitar 800 sub-efek rekening dibekukan.
Nah, kondisi ini seharusnya dapat dimanfaatkan oleh investor lokal dengan masuk ke saham yang memiliki fundamental ciamik. Dalam risetnya, Michael pun menyebut ada 10 saham dengan fundamental solid, yang tergolong oversold.
Saham-saham tersebut antara lain BBNI, AALI, ISAT, WSKT, PTPP, CTRA, BSDE, JSMR, WIKA dan EXCL.
Baca Juga: Ada enam saham oversold di LQ45 yang direkomendasikan analis
Pilihan itu datang karena sejak pertengahan Januari 2020, investor asing banyak menjual saham perbankan. Selama 23 hari terakhir, BBNI menjadi saham yang paling banyak dijual. Namun, aksi tersebut membuat saham BBNI menarik mengingat proyeksi tahun ini PBV sebesar 1 kali.
Sementara itu, WSKT dan PTPP telah mengalami penurunan harga 20% selama 20 hari terakhir. Keduanya merupakan saham yang banyak dipegang oleh beberapa reksadana bermasalah yang akan ditutup pada pertengahan Februari 2020. Sementara WIKA mengalami penurunan harga 11%.
RHB menyarankan untuk mempertahankan saham-saham ini karena pemerintah masih memiliki proyek baru seperti pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, Sistem Pasokan Air Minum (SPAM) dan MRT tahap 2. Di mana proyek-proyek tersebut seharusnya bisa mendukung pertumbuhan kinerja. bagi emiten-emiten tersebut.
Sementara itu dari sektor properti, Michael merekomendasikan CTRA dan BSDE. Kedua perusahaan properti ini punya produk perumahan kecil-menengah dengan target pembeli pertama. Kemudian, peningkatan marketing sales pada semester dua tahun lalu seharusnya berlanjut di tahun 2020 didukung oleh beberapa peluncuran produk baru. Apalagi didukung adanya pemotongan tingkat suku bunga BI kemarin.
Saham undervalued lainnya adalah ISAT dan AALI. ISAT dinilai memiliki fundamental kuat karena telah berhasil meluncurkan paket harian/mingguan dan persaingan atas paket bulanan menjadi lebih jinak. Ini memberi investor peluang masuk yang baik. Selain itu, belanja modal agresif ISAT yang berkelanjutan pada tahun 2020 dapat diterjemahkan menjadi grafik pertumbuhan pendapatan tercepat di sektor ini.
Baca Juga: IHSG ditutup menguat, ini sentimen penopangnya
Di AALI, lemahnya harga CPO baru-baru ini menyebabkan adanya aksi ambil untung setelah reli yang kuat. "Kami tetap bullish pada harga CPO, sejalan dengan pendapat pakar industri Thomas Mielke, karena ia percaya kenaikan permintaan akan mendukung harga CPO ke depan," tulis dia.
Berikut target harga untuk saham-saham oversold yang direkomendasikan RHB Sekuritas. BBNI beli dengan target harga Rp 9.125, WSKT beli dengan target harga Rp 2.700, PTPP beli dengan target harga Rp 2.800 dan CTRA beli dengan target harga Rp 1.480.
Kemudian BSDE beli dengan target harga Rp 1.930, JSMR beli dengan target harga Rp 7.000, EXCL beli dengan target harga Rp 3.850, WIKA beli dengan target harga Rp 2.900, AALI beli dengan target harga Rp 17.190 dan ISAT beli dengan target harga Rp 4.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News