Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan perlawanan usai terjun dalam lima perdagangan beruntun. IHSG berbalik naik 113,78 poin atau melonjak 1,74% ke level 6.645,77 pada Rabu (12/2).
Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan mengamati lonjakan kali ini masih dalam kategori technical rebound, mengingat IHSG sudah memasuki area jenuh jual (oversold) setelah penurunan yang cukup dalam.
Secara teknikal, level 6.500 menjadi support psikologis yang cukup kuat, sehingga wajar terjadi aksi beli saat IHSG mendekati area tersebut.
Baca Juga: Harga Saham Blue Chip Ini Terus Melemah, Ada Potensi Rebound?
"Namun, untuk memastikan apakah kenaikan ini akan berlanjut, perlu melihat keberlanjutan dari arus dana asing, perkembangan sentimen global, serta faktor makro ekonomi domestik," jelas Felix kepada Kontan.co.id, Rabu (12/2).
Team Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas turut menilai penguatan IHSG masih bersifat technical rebound. Lonjakan IHSG lebih ditopang oleh beberapa saham tertentu, terutama saham perbankan.
Adapun, empat saham bank dengan kapitalisasi pasar besar (big bank) yang sebelumnya merosot, kini kompak menanjak. Begitu juga dengan saham big cap lainnya seperti PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang mengalami rebound.
Praktisi Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto mengatakan, technical rebound IHSG saat ini belum menjadi awal pembalikan tren. William menyoroti nilai transaksi yang tipis di bawah rata-rata menandakan pelaku pasar masih wait and see.
Baca Juga: Saham Blue Chip Ini Lagi Tren Melemah, Begini Rekomendasi Analis
"Kemungkinan melakukan transaksi dengan dana kecil atau hanya dilakukan pada saham-saham dengan bobot besar saja yang bisa memberikan efek signifikan terhadap IHSG," terang William.
Vice President Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menambahkan dengan volume transaksi yang masih di bawah rata-rata 20 hari, maka potensi IHSG masih melaju terbatas atau cenderung bergerak sideways.
"Investor dapat memanfaatkan momentum technical rebound untuk jangka pendek," ungkap Audi.