Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan awal pekan ini. IHSG merosot 107,20 poin atau 1,57% ke level 6.741,96 pada penutupan perdagangan Senin (23/10).
Pengamat pasar modal sekaligus Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat, mengatakan, meskipun IHSG melemah cukup dalam, dia menganggap penurunan ini masih wajar. Secara historis, IHSG pernah mengalami penurunan hingga 2%-3%.
Pada penurunan Senin (23/10) ini, terdapat sejumlah faktor, salah satunya dari deklarasi calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto yang menunjuk Gibran Rakabuming Raka untuk agenda pemilu 2024.
Menurutnya, bukan masalah siapa yang akan jadi capres dan cawapres, namun bagaimana reaksi masyarakat terhadap penetapan tersebut.
Dalam waktu semalam, reaksi masyarakat terhadap keputusan Prabowo menimbulkan huru-hara yang sangat ramai di media sosial. Kekhawatiran investor terhadap kondisi agenda pemilu ini dinilai menjadi salah satu penyebab IHSG turun.
"Itu yang dikhawatirkan, kondisi pilpresnya, karena bisa berpotensi rusuh, entah itu rusuh atau jadi banyak yang golput. Kondisi sekarang bisa dikatakan tidak begitu kondusif. Jadi, bukan salah siapa yang menang, tapi bagaimana pelaksanaan pilpresnya itu sendiri," kata Teguh kepada Kontan.co.id, Senin (23/10).
Selain itu, kekhawatiran investor juga dikatakan memiliki kaitannya dengan melemahnya rupiah.
Mengutip Bloomberg, rupiah pasar spot ditutup pada level Rp 15.934 per dolar AS atau turun 0,38% dari posisi akhir pekan kemarin. Posisi rupiah sentuh level rekor pelemahan terdalam dengan penurunan empat hari berturut-turut.
Adapun pada indeks Jakarta Interbank Spot Dollar (Jisdor), rupiah juga menembus rekor penurunan terdalam. Rupiah berakhir di posisi Rp 15.943 atau turun 0,55% dari posisi sebelumnya sekaligu merupakan pelemahan 7 hari beruntun. Teguh memprediksi IHSG Selasa (24/10) akan bergerak dengan rentang Rp 6.700-an.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News