Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau di level 7.141,09 pada akhir perdagangan Senin (19/5). Indeks tercatat menguat 0,49% atau setara 34,56 poin dibanding hari sebelumnya.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang menilai terdapat sentimen negatif yang berasal dari penurunan peringkat utang AS dari AAA menjadi AA1 oleh Moody's serta pelemahan data produksi industri dan penjualan ritel China bulan April.
“Akibat hal ini, indeks bursa Asia cenderung melemah hingga sempat mendorong IHSG berada di teritori negatif sebelum akhirnya berbalik menguat kembali pada perdagangan Senin, (19/5),” terang Alrich pada Kontan, (19/5).
Untuk Selasa (20/5), Alrich memprediksi pasar akan mencermati pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G7 pada 20-22 Mei 2025 di Kanada. Pertemuan ini merupakan persiapan menjelang KTT para Kepala Negara G7 yang akan diselenggarakan pada 15-17 Juni 2025 di Kanada.
Baca Juga: Sentimen Global Masih Membayangi IHSG, Analis Soroti Inflow Asing dan Sektor Unggulan
“Topik yang akan dibahas pada pertemuan tersebut diantaranya mengenai ekonomi global, keamanan dan ketahanan ekonomi, situasi di Ukraina, kejahatan keuangan, dan Artificial Intelligence (AI),” ujarnya.
Sementara dari China, pasar akan menantikan apakah bank sentral China akan menurunkan suku bunga acuan pinjaman 1 tahun dan 5 tahun, setelah selama enam bulan berturut-turut dipertahankan tetap.
“Diperkirakan untuk suku bunga acuan pinjaman 1 tahun pada bulan Mei turun menjadi 3% dari bulan April 3.1%. Sedangkan suku bunga acuan pinjaman 5 tahun bulan Mei diperkirakan turun menjadi 3.5% dari bulan April 3.6%,” jelas Alrich.
Alrich memprediksi IHSG berpotensi bergerak pada level 7.080 - 7.180 pada perdagangan Selasa (20/5). Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati untuk perdagangan Selasa (205) meliputi PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dan PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA).
“Dari sektor lain, saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), dan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) juga layak dicermati,” tutupnya.
Sementara itu, VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi mencatat penguatan IHSG didorong asing yang kembali mencatatkan inflow sebesar Rp 368 miliar di seluruh perdagangan.
“Kami melihat spekulasi pasar pada akan terjadinya pemangkasan BI rate cenderung mendorong penguatan IHSG. Inflow asing juga terus terjadi, bahkan dalam sepekan terakhir mencapai Rp 5,42 triliun,” jelas Audi.
Untuk Selasa (20/5), Audi berpandangan sentimen potensi berlanjutnya penguatan rupiah dan pemangkasan rating kredit AS dari AAA menjadi AA1 oleh Moody’s cenderung akan mendorong inflow asing dan memperkuat pergerakan IHSG.
“Secara teknikal, kami perkirakan IHSG Selasa (20/5) akan bergerak mixed cenderung menguat terbatas dalam rentang level support 7.070 dan resistance 7.200 dengan indikator RSI menunjukkan sudah masuk dalam area jenuh beli (overbought),” terangnya.
Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat 0,49% pada Senin (19/5), Analis: Tren Bullish akan Berlanjut
Audi juga membeberkan analisis teknikal untuk rekomendasi saham Selasa (20/5), yaitu:
1. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
Support: Rp 2.830
Resistance: Rp. 3.100
Rekomendasi: Trading buy
2. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
Support: Rp 1.945
Resistance: Rp. 2.300
Rekomendasi: Trading buy
3. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)
Support: Rp 7.250
Resistance: Rp 8.850
Rekomendasi: Trading buy
Selanjutnya: Kontribusi Antam ke Negara Tembus Rp4,8 Triliun, Naik 43% Dikerek Emas dan Hilirisasi
Menarik Dibaca: Perluas Jaringan Distribusi Pemesanan Properti, OYO Luncurkan SuperAgent
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News