kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,43   -7,06   -0.76%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG menguat 2,03% dalam sepekan, ini sentimen pendukungnya


Jumat, 20 November 2020 / 16:48 WIB
IHSG menguat 2,03% dalam sepekan, ini sentimen pendukungnya
ILUSTRASI. Dalam sepekan terakhir, IHSG masih menguat 2,03%


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai menguat beruntun dalam beberapa hari terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus tergelincir ke zona merah pada perdagangan hari ini. Jumat (20/11), IHSG melemah 0,40% atau turun 22.403 poin ke level 5.571,66. 

Berdasarkan RTI, IHSG bergerak dari zona hijau ke zona merah sepanjang perdagangan dengan level terendah 5.563,65 dan level tertinggi 5.628,44. 

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menjelaskan, hari ini IHSG melemah karena adanya aksi profit taking setelah IHSG mencapai resisten 5.613 dan menutup gap yang ditinggalkan pada bulan Maret lalu.

Meski demikian, dalam sepekan terakhir, IHSG masih mencetak penguatan hingga 2,03%. Sejumlah data ekonomi dalam negeri yang dirilis minggu ini turut menjadi penggerak IHSG. 

Baca Juga: IHSG parkir di zona merah, asing bukukan net sell Rp 321 miliar, Jumat (20/11)

Selain itu, pelaku pasar juga merespons positif keputusan Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI7-DRRR) sebesar 25 basis poin menjadi 3,75% pada Kamis (19/11).

“Dari eksternal, penguatan IHSG minggu ini masih disebabkan oleh berita klaim efektifnya vaksin corona dari beberapa perusahaan di Amerika Serikat,” jelas dia pada Kontan, Jumat (20/11).

Untuk perdagangan Senin (23/11), ia memprediksi IHSG masih berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan melemah di suport 5.549 dan resisten 5.613. Adapun sentimen terkait perkembangan vaksin Covid-19 masih akan jadi penggerak IHSG. Menurutnya, berita terkait perkembangan vaksin akan memberikan efek cukup lama.

Hendriko memberi saran untuk investor agar dapat melakukan buy on weakness pada saham-saham yang terkoreksi dan memanfaatkan koreksi tersebut.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga sependapat. Ia bilang, koreksi yang terjadi pada IHSG hari ini cukup wajar karena sudah menguat dalam lima hari perdagangan dan pelaku pasar melakukan aksi ambil untung.

Menurutnya, kenaikan IHSG dalam sepekan pun masih in line dengan target kami secara teknikal di area 5.600. Pada hari ini rilis neraca transaksi berjalan pada kuartal III-2020 mencetak surplus sebesar US$ 1,0 miliar juga terbilang baik.

Baca Juga: IHSG koreksi, saham properti berguguran pada perdagangan akhir pekan ini

Herditya menambahkan, penguatan IHSG sebesar 2,03% dalam sepekan didukung oleh beberapa hal, seperti penguatan bursa global. Yang mana disebabkan oleh harapan akan keberhasilan vaksin Covid-19.

“Selain itu ada penguatan nilai tukar rupiah, kemudian rilis data ekonomi Indonesia seperti trade balance yang baik, turunnya 7DRRR ke 3,75%, CAD surplus serta penguatan harga komoditas yang juga berpengaruh ke emiten-emiten berbasis komoditas di IHSG,” pungkas dia.

Selanjutnya: Turunnya suku bunga tidak serta-merta berdampak ke emiten properti, ini penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×