kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   5.000   0,22%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

IHSG Menguat 1,72% dalam Sepekan, Ditopang Saham Konglomerasi dan Sentimen Global


Sabtu, 11 Oktober 2025 / 17:08 WIB
IHSG Menguat 1,72% dalam Sepekan, Ditopang Saham Konglomerasi dan Sentimen Global
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat (10/10/2025) di zona hijau dengan kenaikan 0,08% ke level 8.257. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/22/09/2025


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat (10/10/2025) di zona hijau dengan kenaikan 0,08% ke level 8.257. Dalam sepekan, IHSG tercatat menguat 1,72%, menunjukkan tren positif di tengah beragam sentimen global dan domestik.

Secara sektoral, indeks transportasi mencatat kenaikan tertinggi sebesar 3,04%, sementara sektor keuangan menjadi yang paling tertekan dengan pelemahan 1,26%.

Menurut Direktur PT Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus, penguatan IHSG pekan ini lebih banyak disokong oleh pergerakan saham-saham konglomerasi. Fenomena ini terjadi menjelang rebalancing Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang dijadwalkan berlangsung pada pertengahan bulan ini.

“Sedang dari dalam negeri, investor masih mencermati kebijakan terbaru dari pemerintah dan juga arah investasi Danantara,” ujar Daniel kepada Kontan, Jumat (10/10/2025).

Baca Juga: IHSG Cetak Rekor ATH Baru, Apakah Window Dressing Datang Lebih Cepat?

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan bahwa penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) serta pergerakan harga emas dunia turut memperkuat laju IHSG sepanjang pekan ini.

“Komentar dari The Fed yang nampaknya masih cenderung hawkish akan perkembangan ekonomi AS,” tambah Herditya.

Selain faktor eksternal, sejumlah rilis data ekonomi juga ikut memengaruhi pergerakan pasar. Cadangan devisa Indonesia pada September 2025 tercatat menurun menjadi US$ 148,7 miliar dari US$ 150,7 miliar pada Agustus 2025.

Penurunan ini merupakan level terendah sejak Juli 2024, terutama disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,08% ke 8.257 pada Jumat (10/10), ADMR, INKP, EXCL Top Gainers LQ45

Di sisi lain, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang cenderung melandai juga turut mewarnai dinamika pasar pekan ini.

Herditya memperkirakan IHSG pada awal pekan depan (Senin, 13/10) akan bergerak menguat terbatas dengan level support di 8.222 dan resistance di 8.272.

“Kami perkirakan, IHSG akan dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah terhadap USD, pergerakan harga emas dunia, rilis data neraca dagang China, dan rilis kinerja emiten 3Q25,” kata Herditya.

Senada, Daniel memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang support 8.150 dan resistance 8.300 pada awal pekan depan.

Selanjutnya: MU di Ambang Pergantian Kepemilikan, Sir Jim Ratcliffe Bisa Dipaksa Jual Saham

Menarik Dibaca: Lapar Tengah Malam? Ada Promo HokBen Special Deals 24 Jam Makan Berdua Hemat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×