kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IHSG menanjak, saatnya belanja saham bluechip?


Kamis, 14 Oktober 2021 / 16:23 WIB
IHSG menanjak, saatnya belanja saham bluechip?
ILUSTRASI. Pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3/2020).


Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Djumyati P.

Jadi artinya taper ini kalau pun dilakukan, karena uangnya sudah kebanyakan tidak bisa dipakai di sistem ya bisa saja. Tapi taper tidak akan menyebabkan suku bunga itu naik, secara teori ya. Fed-nya tidak akan membuat bunganya naik signifikan. Karena apa? Karena ekonominya melemah. 

Taper itu dilakukan, tapi perekonomian Amerika bukan berada dari posisi yang kuat. Posisi ekonomi mereka yang sebenarnya  melemah, jadi enggak bisa. Bahkan ada satu statistik yang namanya GDP Now  yang dikeluarkan Fed Atlanta, itu di kuartal ke IV GDP-nya mereka tinggal 1,3%.

Jadi isu taper itu sebenarnya hanya tong kosong berbunyi nyaring, artinya sebenarnya enggak. Kalau pun dilakukan impact-nya enggak banyak.

Bagaimana dengan kondisi di China yang kekurangan energi. Apakah ini akan berdampak luas?

Nah di China juga ada kebijakan macam-macam. Tapi perlu diingat kalau kita itu punya pertumbuhan mulai melemah, ekonomi turun, seruan untuk namanya kesejahteraan sosial itu semakin tinggi. Kalau kita sama-sama makmur dan bertumbuh besar, kita itu tidak peduli yang didapat orang-orang. Karena sama-sama bertumbuh. 

Makanya dia bilang common prosperity, kesejahteraan bersama, keadilan sosial untuk masyarakat China. 

Tapi ketika pertumbuhan kecil, itu mulai gebuk-gebukan. Kondisinya kan I used to have like this and suddenly I become small. Ingin mengambil punya orang lain, makanya oleh pemerintah China berusaha diatur. Sehingga porsinya itu yang orang menengah ke bawah itu lebih dapat. Kalau bisa sedikit lebih tinggi dengan mengorbankan sedikit dari bagian yang lebih kaya. 

Makanya dia bilang common prosperity, kesejahteraan bersama, keadilan sosial untuk masyarakat China. 

Digabung dengan situasi di mana sebagai akibat climate change, Covid, segala macam, menghasilkan beberapa hal. Yang pertama adalah demand. Demand karena Covid dan recover, demand-nya tiba-tiba naik. Tapi karena selama beberapa tahun karena ada faktor climate change dan ESG investasi di energi itu turun. Terutama energi fossil fuel. 

Suplai-nya itu enggak bisa bertumbuh sebanyak pertumbuhan recovery ekonomi sehingga harga energi naik. 

Jadi ketika ekonomi membaik suplai fossil fuel ini tidak banyak, bahkan turun. Ditambah dengan sedikit masalah di suplai. Bukan sedikit sih, ada banyak masalah di suplai, di mana labor movement kan sekarang enggak mudah. Orang dari satu negara ke negara lain tidak mudah, seperti kemarin ada masalah di UK.  

Akibatnya apa? Suplai-nya itu enggak bisa bertumbuh sebanyak pertumbuhan recovery ekonomi sehingga harga energi naik. 

Energi ini kan bisa dibilang pelumas dari kehidupan ekonomi. Nah inflasinya naik. Bayangkan, inflasi naik di ekonomi yang melemah. Nah itulah masalah gedenya untuk tahun depan.

Jadi dampak tapering di Amerika akan sedikit, enggak akan sampai kayak dulu. Waktu itu kan tujuannya untuk memperlambat ekonomi. Sekarang enggak perlu diperlambat juga sudah lambat. Dulu kan ekonomi yang hot, ada inflasi dia mau tahan. Tapi sekarang ini terbalik, ekonominya enggak hot eh inflasinya naik. Mau ditahan bagaimana? Serba susah juga. 

Jadi sebenarnya secara secara tidak tertulis, mereka ingin inflasi yang gede. Daripada default, default kan lebih sakit. 



TERBARU

[X]
×