Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan Jumat (10/2) menurun tipis 0,01% ke level 5.371,66 dari hari sebelumnya. Tapi, sepanjang pekan ini IHSG menguat 0,20%.
Dari sisi volume, perdagangan pasar saham pekan ini sangat ramai. Volume rata-rata harian di pasar reguler mencapai 22,19 miliar saham, lebih tinggi ketimbang volume rata-rata harian bulan lalu.
Tapi, rata-rata nilai transaksinya masih lebih tipis dibanding tahun lalu. Pekan ini, rata-rata nilai transaksi harian di pasar reguler tercatat hanya sebesar Rp 6,57 triliun.
Menurut Bima Setiaji, Analis NH Korindo Securities, selama sepekan ini IHSG masih dalam fase konsolidasi. Saham-saham berkapitalisasi besar cenderung anteng. "Yang ramai diperdagangkan saat ini saham-saham kapitalisasi kecil, jadi belum bisa menggerakan indeks saham," kata Bima kemarin.
Bima memprediksikan, indeks masih konsolidasi dengan kecenderungan melemah. Fokus investor tertuju pada pidato Gubernur The Fed Janet Yellen pada 14 Februari. Di sisi lain, pelaksanaan pilkada membuat investor domestik wait and see.
Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Sekuritas, melihat, secara teknikal garis MACD masih berada dalam area positif. Indikator stochastic juga sudah membentuk formasi dead cross di area jenuh beli dengan kecenderungan koreksi jangka pendek.
Potensi koreksi pada pekan depan menyentuh level support. Nafan pun memproyeksikan, kisaran indeks pada 5.352-5.409. Sedang prediksi Bima, IHSG masih berada dalam kisaran 5.330-5.400.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
