Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dalam tekanan hingga akhir perdagangan sesi I hari ini. Selasa (18/5) hingga pukul 11.30 WIB, IHSG melemah 45,18 poin atau 0,77% ke 5.788,68.
Pelemahan IHSG sejalan dengan tujuh indeks sektoral yang menyeretnya. Pelemahan terdalam terjadi pada IDX Technologies yang anjlok 2,49%. Disusul, IDX Finance melemah 1,43% dan IDX Basic Materials turun 1,16%.
Selanjutnya ada IDX Healthcare turun 1,13%, IDX Properties koreksi 0,92%, IDX Infrastructure melemah 0,36% dan IDX Consumer Cyclical turun 0,29%.
Sementara itu empat indeks lainnya berhasil menguat pada sesi pertama. Penguatan dari yang terbesar adalah IDX Transportation menguat 0,84%. Diikuti, IDX Industrial naik 0,45%, IDX Energy terkerek 0,08% dan IDX Consumer Noncyclical yang naik tipis 0,004%.
Baca Juga: Pembayaran MTN ditunda, BEI suspensi saham Sritex (SRIL)
Total volume transaksi bursa mencapai 11,30 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 6,05 triliun. Sebanyak 310 saham melemah. Ada 160 saham naik harga dan 146 saham flat.
Top losers LQ45 pagi ini adalah:
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 4,63%
- PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) turun 4,07%
- PT Bumi Serpong Damai Tbk Tbk (BSDE) turun 3,46%
Top gainers LQ45 hingga siang ini adalah:
- PT Medco Energi Indonesia Tbk (MEDC) naik 4,26%
- PT Japfa Tbk (JPFA) naik 2,56%
- PT United Tractors Tbk (UNTR) naik 2,22%
Baca Juga: Rogoh kocek Rp 726 juta, Low Tuck Kwong kembali beli 51.000 saham Bayan (BYAN)
Investor asing mencatat net sell Rp 356,46 miliar di seluruh pasar. saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia (BBCA) Rp 152,5 miliar, PT Bank Jago Tbk (ARTO) Rp 56,5 miliar dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) Rp 40,3 miliar.
Sementara itu, saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Aneka Tambang Tbk (PTBA) Rp 50,1 miliar, PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 25,6 miliar dan PT Japfa Tbk (JPFA) Rp 14,0 miliar.
Selanjutnya: Minat dan penerbitan obligasi korporasi semakin meningkat, ini penyebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News