Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 73,12 poin atau 0,97% ke 7.464,64 pada akhir perdagangan Senin (4/8/2025).
Hal ini terjadi di tengah derasnya arus keluar dana asing (outflow) dari pasar saham Tanah Air. Sejak awal tahun hingga 1 Agustus 2025, asing sudah net sell Rp 62 triliun (YtD).
Saham perbankan tampak paling terpuruk, dan investor mulai menggandrungi saham-saham konglomerasi.
Dana investor global justru tengah terkonsentrasi di pasar saham Amerika Serikat (AS) hingga menyentuh all time high ke level 6427,02 di bulan Juli 2025.
Baca Juga: IHSG melemah 0,97% ke 7.464 pada Senin (4/8/2025), AMMN, BRPT, PGEO Top Losers LQ45
Di saat yang sama, indeks dolar AS tampak mulai tertekan bahkan mencatatkan kinerja terburuknya sejak 1973 pada semester I 2025.
Ini disinyalir menjadi tanda dimulainya diversifikasi dari saham-saham AS ke pasar di luar AS, terutama karena valuasi saham AS sudah cukup tinggi.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang melihat, koreksi indeks hari ini antara lain didorong oleh aksi profit taking setelah mengalami penguatan pada perdagangan Jumat pekan sebelumnya.
Hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketidakpastian global akibat tarif dan data tenaga kerja Amerika Serikat yang melemah.
“Beberapa laporan kinerja keuangan emiten domestik yang mengalami penurunan juga menjadi faktor negatif,” jelas Alrich, Senin (4/8).
Sementara itu, VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan, pelemahan IHSG didorong sentimen rilis kinerja emiten semester I 2025 yang cenderung menurun, khususnya sektor keuangan dan pertambangan.
Baca Juga: IHSG Turun 0,33% ke 7.512,9 di Sesi I Senin (4/8), Top Losers LQ45: AMMN, MAPI, MEDC
“IHSG kami perkirakan bergerak cenderung melemah dalam rentang level support 7.350 dan resistance 7.550 dengan indikator MACD berpotensi terjadi deathcross yang menunjukkan tren yang melemah,” taksir Audi.
Sementara itu, Alrich memproyeksi IHSG akan melanjutkan koreksinya dengan menguji level support 7.400 dan resistance 7.470 pada perdagangan Selasa (5/8).
Sentimennya akan dipengaruhi oleh keputusan bank sentral Jepang atau Bank of Japan yang mempertahankan suku bunganya di level 0,5%. Angka ini merupakan level tertinggi sejak tahun 2008.
BoJ juga merevisi naik proyeksi inflasinya dari 2,2% YoY menjadi 2,7% YoY untuk tahun 2025. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2025 pun turut dinaikkan dari semula 0,5% menjadi 0,6%.
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Bergerak Sideways di Agustus, Ini 5 Saham Pilihan Kiwoom Sekuritas
Adapun, indeks consumer confidence Jepang di bulan Juli turun ke level 33,7 dari 34,5% di bulan Juni 2025. Sementara itu, NBS Manufacturing China pada Juli 2025 turun tipis menjadi 49,3 dari posisi 49,7.
Dari sentimen domestik, investor kata Audi tengah menantikan rilis data pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia semester I 2025 yang diperkirakan tumbuh 4,8% YoY, meleset di bawah target sebesar 5% YoY.
“Kami berpandangan hal ini dapat menjadi bukti jika daya beli melemah seiring dengan komposisi PDB terbesar dari konsumsi rumah tangga, sehingga memang diperlukan kebijakan insentif langsung untuk menjaga konsumsi,” imbuhnya.
Untuk itu, Audi merekomendasikan investor untuk trading buy saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) di rentang support Rp 246 dan resistance Rp 286;
Trading buy pada saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) di level support 250 dan resistance Rp 298; dan
Baca Juga: IHSG Rawan Terkoreksi pada Senin (4/8/2025), Intip Rekomendasi Saham Berikut Ini
Trading buy saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) pada support Rp 2.920 dan resistance Rp 3.210.
Sementara itu, Alrich menyarankan investor untuk mengincar saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), dan PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) di perdagangan besok.
Baca Juga: IHSG Rawan Terkoreksi pada Senin (4/8/2025), Intip Rekomendasi Saham Berikut Ini
Investor bisa juga mengincar saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP).
Selanjutnya: Saham TOBA Turun 9,27% Senin (4/8), Nilai Transaksi Mencapai Rp 407,40 Miliar
Menarik Dibaca: 5 Tanaman Pembawa Sial yang Harus Disingkirkan dari Rumah, Punya Energi Negatif!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News