kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

IHSG masih mampu menahan sentimen kenaikan Fed fund rate


Kamis, 22 Februari 2018 / 22:55 WIB
IHSG masih mampu menahan sentimen kenaikan Fed fund rate
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta


Reporter: Riska Rahman | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Membaiknya perekonomian Amerika Serikat (AS) membuat kenaikan suku bunga acuan The Fed semakin nyata. Kabar ini pun membuat pasar saham global, termasuk pasar saham Indonesia, bergerak di zona merah.

Hasil rapat Gubernur The Fed alias FOMC minutes yang diumumkan Kamis (22/2) dini hari tadi menunjukkan sikap The Fed yang semakin optimistis akan menaikkan suku bunga acuan secara bertahap tahun ini. Hal ini dipicu oleh perbaikan pertumbuhan ekonomi serta naiknya tingkat inflasi di awal tahun ini.

Di saat yang sama, yield obligasi AS tenor 10 tahun AS menyentuh rekor tertinggi selama empat tahun terakhir. Hal ini pun disambut negatif oleh pasar saham AS yang ditandai dengan penurunan indeks saham Dow Jones yang melemah 0,67% pada penutupan terakhirnya.

Akibatnya, pasar saham global pun ikut menderita dampak dari penurunan pasar saham AS ini. Dampak ini pun turut dirasakan oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencatat pelemahan sebesar 0,76% ke level 6.593,06 pada penutupan perdagangan hari ini.

Respon negatif ini dipandang analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar sebagai hal yang wajar. "Dilihat di tahun-tahun sebelumnya pun indeks saham Dow Jones akan selalu bergerak negatif ketika The Fed akan menaikkan suku bunga sehingga IHSG pun ikut terseret," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (22/2).

Namun, jika memang The Fed menaikkan suku bunganya di bulan Maret 2018 nanti, William memprediksi IHSG tidak akan tertekan terlalu banyak. Pasalnya, sejak beberapa minggu terakhir indeks saham domestik sudah mengalami tekanan yang cukup banyak.

Di sisi lain, para pelaku pasar terlihat sudah cukup siap menghadapi rencana kenaikan suku bunga ini. Oleh karena itu, IHSG tidak akan terseret terlalu jauh berkat sentimen dari The Fed ini.

Meskipun kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed semakin tinggi tahun ini, William ragu Bank Indonesia (BI) akan ikut menaikkan suku bunga juga. "Sebab, BI masih memiliki tugas dari pemerintah untuk menaikkan daya beli masyarakat. Jadi, kecil kemungkinan BI akan ikut menaikkan suku bunganya," pungkas dia. Karena hal inilah ia juga masih optimistis IHSG bisa menyentuh level 6.700 di tahun ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×