Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Penurunan harga minyak mentah dunia kian tajam. Dalam sehari, kemerosotan harga nyaris 1%.
Mengutip Bloomberg, Rabu (2/11) pukul 14.02 WIB harga minyak mentah WTI kontrak pengiriman Desember 2016 di New York Mercantile Exchange menukik 0,81% di level US$ 46,29 per barel dibanding hari sebelumnya.
Pasar memang sedang menanti rilis data cadangan minyak mentah mingguan AS secara resmi yang akan dirilis oleh Energy Information Administration (EIA) pada malam nanti. Namun, survei Bloomberg menduga terjadi kenaikan pasokan minyak mentah sebesar 2 juta barel pekan lalu. Dugaan ini lantas menekan pergerakan harga minyak mentah WTI.
Laporan American Petroleum Institute juga menunjukkan pasokan minyak mentah mingguan AS naik 9,3 juta barel pekan lalu. Hanya saja memang sampai saat ini diduga laporan EIA akan menunjukkan penurunan pasokan mingguan AS.
Jika benar terjadi penurunan pasokan mingguan lagi, maka itu akan memasuki minggu ketujuh beruntun. Walau stok minyak AS tetap berada dalam level tertingginya dalam tiga dekade terakhir.
Tekanan bagi harga minyak WTI belum berakhir di situ. Dari data pemerintahan Rusia tercatat, produksi bulanan Rusia Oktober 2016 naik ke level tertingginya sejak 30 tahun terakhir.
Selain itu Goldman Sachs Inc juga melemparkan pandangan pesimisnya akan peluang pemangkasan produksi yang akan dilakukan oleh OPEC. “Sentimen harga minyak WTI masih tetap bearish Kenyataannya produksi minyak tetap terus membanjiri pasar global,” ungkap John Kilduff, Partner at Again Capital LLC seperti dikutip dari Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News