Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu bangkit dari zona merah perdagangan awal pekan Senin (28/3). Mengacu data RTI menunjukkan, indeks berakhir terkoreksi 1,11% atau 53,46 poin ke level 4.773,62.
Tercatat 208 saham bergerak turun, 81 saham bergerak naik, dan 81 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 9,16 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,58 triliun.
Delapan dari 10 indeks sektoral memerah seret IHSG. Sektor industri dasar memimpin penurunan 1,67% diikuti manufaktur turun 1,57%, dan barang konsumsi turun 1,56%.
Sementara, hanya dua sektoral yang menghijau antara lain; pertanian naik 0,55%, dan pertambangan naik 0,23%.
Aksi jual asing perdagangan hari ini pun terhitung cukup besar. Di pasar reguler, net sell asing Rp 334,384 miliar dan net sell asing keseluruhan perdagangan mencapai Rp 487,762 miliar.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 yaitu saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun 5,56% ke Rp 1.020, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 3,46% ke Rp 2.090, dan PT Matahari Department Store tbk (LPPF) turun 2,78% ke Rp 17.500.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 yaitu PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 4,82% ke Rp 1.740, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA0 naik 2,90% ke Rp 3.190, dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik 1,86% ke Rp 1.640.
Asal tahu saja, IHSG hari ini memimpin penurunan di pasar negara-negara berkembang. Menyusul spekulasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) lebih cepat pada bulan mendatang.
Pelemahan IHSG merupakan terdalam sejak 19 Februari dan merupakan pelemahan lima hari terpanjang sejak September. "Kenaikan tarif AS akan lebih memperkuat dollar dan meningkatkan arus dana keluar dari negara berkembang," ujar Komsorn Prakobphol, senior investment strategist di Tisco Financial Group Pcl dikutip dari Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News