Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini diperkirakan melanjutkan penguatan. IHSG naik 0,70% ke level 5.039,14 pada Kamis (8/10).
Lanjar Nafi Analis Reliance Sekuritas menjelaskan, pergerakan IHSG hari ini (9/10) secara teknikal melanjutkan penguatan setelah ditutup di atas level pivot fibonacci 61.8% lima hari terakhir yang berada di level 4.990.
Indikator stochastic bergerak memasuki area overbought dengan Indikator MACD yang mulai positif dari histogram dan konfirmasi cross over MACD line. Sehingga Lanjar memperkirakan, IHSG berpotensi menguat dengan support resistance 4.990-5.061.
Baca Juga: IHSG sudah reli empat hari beruntun, saham-saham ini bisa dicermati
Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya ASII, BDMN, CPIN, DOID, ERAA, UNVR, HRUM, INTP, JRPT, PGAS, PNBN, PTBA, PWON, RALS dan ROTI.
IHSG ditutup menguat 34,82 di 5.039,14 ditopang dari saham-saham sektor aneka Industri yang naik 1,78%, sektor konsumer menguat 1,00%, dan saham infrastruktur naik 0,91%.
Data penjualan eceran yang rilis kemarin sedikit lebih baik dari periode sebelumnya. Bahkan data penjualan ritel lebih tinggi dari perkiraan. Ini menjadi salah satu faktor optimisme investor akan pemulihan ekonomi di tengah masa pandemi. Investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 49,94 miliar.
Bursa Asia ditutup bervariasi dengan penguatan pada bursa saham Jepang dan pelemahan di bursa saham China. Indeks Nikkei naik 0,96% dan TOPIX naik 0,55% sedangkan Indeks HangSeng turun 0,1%. Ini karena pasar global dipicu optimisme bahwa anggota parlemen AS akan mencapai kesepakatan stimulus.
Baca Juga: Demo tolak omnibus law bisa menekan pasar saham di jangka pendek
Data aktifitas impor di Jerman naik signifikan memberikan sinyal kepercayaan konsumen yang mulai pulih menjadi katalisator optimisme investor. Tweet dari Presiden Donald Trump menganjurkan sedikit demi sedikit dapat menenangkan pandangan investor.
Poin-poin risalah pertemuan The Fed untuk tanggal 15-16 September menunjukan beberapa bank di AS mencari perdebatan lebih lanjut tentang masa depan program pembelian set Federal Reserve. Selanjutnya investor akan menanti data Indeks kinerja sektor jasa di China untuk menilai aktifitas bisnis di Asia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News