kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG hari ini (24/9) berpotensi rebound, saham berikut bisa jadi pilihan


Kamis, 24 September 2020 / 05:30 WIB
IHSG hari ini (24/9) berpotensi rebound, saham berikut bisa jadi pilihan


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini (24/9) diperkirakan akan berbalik arah dan menguat. IHSG ditutup melemah 0,33% di level 4.917,96 pada Rabu, 23 September 2020. 

Menurut Nafan Aji, Analis Binaartha Sekuritas, pergerakan IHSG hari ini berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola deadcross di area positif. Sementara itu, stochastic dan RSI mulai menunjukkan sinyal negatif. 

Baca Juga: Mandiri Investasi memprediksikan IHSG menyentuh 5.400 di 2020 dan 6.200 tahun depan

Meskipun demikian, Nafan menyebut, terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG hari ini sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat. 

Menurut Nafan, IHSG hari ini berdasarkan rasio fibonacci support pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.865,27 - 4.778,71. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 4.975,54 - 5.097,14. 

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.

1. Astra International (ASII). Pergerakan harga saham ASII telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Akumulasi beli saham ASII pada area level Rp 4.580 – Rp 4.630, dengan target harga secara bertahap di level Rp 4.770, Rp 5.075, Rp 5.475 dan Rp 6.100. Support ada di Rp 4.450 dan Rp 4.000. Harga saham ASII ditutup di Rp 4.630. (RoE: 11.53%; PER: 8.22x; EPS: 561.88; PBV: 0.95x; Beta: 1.49). 

2. Bank Central Asia (BBCA). Terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham BBCA. Akumulasi beli saham BBCA pada area Rp 27.100 – Rp 27.600, dengan target harga secara bertahap di level Rp 27.775, Rp 28.975, Rp 30.500, Rp 34.050 dan Rp 37.600. Support ada di Rp 26.950 dan Rp 26.100. Saham BBCA ditutup di Rp 27.525. (RoE: 13.96%; PER: 27.44x; EPS: 1,003.28; PBV: 3.83x; Beta: 0.95). 

Baca Juga: Wall Street bergerak tipis, kenaikan Dow Jones jadi sinyal positif perkembangan makro

3. Bank Negara Indonesia (BBNI). Pergerakan harga saham BBNI telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Akumulasi beli saham BBNI pada area Rp 4.350 – Rp 4.420, dengan target harga di level Rp 4.650, Rp 5.350, Rp 6.025 dan Rp 6.675. Support ada di Rp 4.350 dan Rp 4.125. Saham BBNI ditutup di Rp 4.420. (RoE: 7.78%; PER: 9.42; EPS: 481.76; PBV: 0.73; Beta: 2.03). 

4. BPD Jawa Timur (BJTM). Terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham BJTM. Akumulasi beli saham BJTM pada area level Rp 500 – Rp 520, dengan target harga secara bertahap di level Rp 530, Rp 590, Rp 650 dan Rp 710. Support ada di Rp 500 dan Rp 470. Saham BJTM ditutup di Rp 515 (RoE: 16.12%; PER: 5.08x; EPS: 103.38; PBV: 0.82x; Beta: 1.63). 

Baca Juga: Indonesia di ambang resesi, begini dampaknya ke IHSG

5. Eagle High Plantations (BWPT). Pergerakan harga saham BWPT telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Akumulasi beli saham BWPT pada area level Rp 90 – Rp 93, dengan target harga secara bertahap di level Rp 97, Rp 102, Rp 107, Rp 120 dan Rp 133. Support ada di Rp 102, Rp 97 dan Rp 92. Saham BWPT ditutup di Rp 93. (RoE: -21.01%; PER: -3.51x; EPS: -26.46; PBV: 0.74x; Beta: 2.03).

6. Medco Energi Internasional (MEDC). Terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham MEDC. Akumulasi beli saham MEDC pada area level Rp 370 – Rp 380, dengan target harga secara bertahap di Rp 400, Rp 420, Rp 444, Rp 505, Rp 560 dan Rp 620. Support ada di Rp 370 dan Rp 354. Saham MEDC ditutup di Rp 380. (RoE: -6.01%; PER: -5.20x; EPS: -73.04; PBV: 0.31x; Beta: 2.38). 

7. Perusahaan Gas Negara (PGAS). Pergerakan harga saham PGAS telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Akumulasi beli saham PGAS pada area level Rp 980 – Rp 1.010, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.040, Rp 1.060, Rp 1.260 dan Rp 1.360. Support ada di Rp 960. Saham PGAS ditutup di Rp 1.005. (RoE: 0.42%; PER: 130.35x; EPS: 7.94; PBV: 0.55x; Beta: 2.36). 

Baca Juga: Keok 3 hari beruntun, IHSG diproyeksikan rebound pada Kamis (24/9)

8. Summarecon Agung (SMRA). Pergerakan harga saham SMRA telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Akumulasi beli saham SMRA pada area level Rp 530 – Rp 540, dengan target harga secara bertahap di level Rp 575, Rp 655, Rp 735 dan Rp 845. Support ada di Rp 515 dan Rp 496. Saham SMRA ditutup di Rp 535. (RoE: 0.22%; PER: 380.28x; EPS: 1.42; PBV: 0.83x; Beta: 2.45). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×