Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IHSG menguat sepekan lalu. IHSG rutin parkir di zona hijau dengan ditutup menguat di level 7.084,65.
Pada pekan depan, IHSG diprediksi bakal melanjutkan penguatan. Research Analyst Reliance Sekuritas Lukman Hakim menambahkan bahwa sentimen pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang di atas konsensus, akan menjadi dorongan bagi IHSG. Hal ini bisa membuat kepercayaan investor asing semakin deras mengalir.
Catatan Lukman, IHSG juga akan digerakkan oleh aksi pelaku pasar masih akan menunggu rilis data ekonomi pada pekan depan. Seperti data consumer confident dengan proyeksi masih akan mengalami ekspansi, serta retail sales yang berpotensi sedikit tertekan.
Pada pekan depan investor dapat memperhatikan saham-saham dengan pembelian asing yang cukup besar seperti BBCA dan TLKM. Lukman juga merekomendasikan saham INDY, dan FILM untuk dicermati.
Baca Juga: IHSG Menguat 1,92% Dalam Sepekan, Simak Proyeksinya untuk Pekan Depan
"Kami perkirakan IHSG masih akan bergerak volatile namun masih berpotensi menguat mengingat GDP Indonesia yang masih solid akan menjadi pendorong IHSG," ujar Lukman akhir pekan lalu.
Senada, Analis Fundamental B-Trade Raditya Krisna Pradana juga melihat bahwa rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi katalis positif bagi IHSG di tengah ketidakpastian makro ekonomi global dan tingginya inflasi.
Hanya saja, Raditya mewaspadai posisi IHSG saat ini yang rawan berada di akhir fase kenaikan dan menyimpan peluang memulai koreksi ke area 6.600 - 6.650.
"Setelah koreksi ini selesai, kami proyeksikan IHSG akan kembali membentuk new high," kata Raditya.
Dia menganalisa, IHSG pekan depan masih berpotensi mengalami penguatan terbatas ke level 7.140. Pelaku pasar diminta waspada jika IHSG ditutup di bawah posisi 6.949 karena bisa terseret ke penurunan yang lebih dalam.
Adapun Raditya memberi rekomendasi buy on weakness terhadap PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), serta beli saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES).
Target harga SIDO bisa dicermati pada area Rp 860. Lalu Rp 1.855 sebagai target harga BBYB, dan target untuk ACES berada di posisi Rp 750.
Baca Juga: IHSG Menguat 1,92% Dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Naik Jadi Rp 9.283,7 Triliun
Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pergerakan IHSG sepekan ke depan masih berpeluang menguat untuk menguji 7.100 dengan support terdekat di 7.030.
"Emiten-emiten dari sektor telekomunikasi dapat diperhatikan," ujarnya.
Saran Raditya, cermati saham FREN pada support Rp 102 dan resistance di Rp 118. Lalu TLKM dengan support Rp 4.410 dan resistance di Rp 4.850. Saham telekomunikasi lain yang menarik dilirik adalah PT Indosat Tbk (ISAT) dengan support Rp 6.875 dan resistance di Rp 7.300, serta PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) dengan support Rp 745 dan resistance di Rp 770.
Di sisi lain, CEO Edvisor.id Praska Putrantyo memperkirakan rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan berdampak signifikan terhadap IHSG. Sebab, pasar sudah mengantisipasi dalam seminggu terakhir, yang mana para investor mencermati rilis kinerja emiten kuartal II yang menunjukkan hasil apik.
Untuk saham pilihan pekan depan, Praska menjagokan ASII, FREN, INDF, CTRA, ANTM, dan BRIS yang menarik dikoleksi.