kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.889   41,00   0,26%
  • IDX 7.203   61,60   0,86%
  • KOMPAS100 1.107   11,66   1,06%
  • LQ45 878   12,21   1,41%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 449   6,54   1,48%
  • IDXHIDIV20 540   5,97   1,12%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 135   0,73   0,55%
  • IDXQ30 149   1,79   1,22%

IHSG Diproyeksi Rawan Terkoreksi di Awal Pekan, Cermati Saham Andalan Analis


Senin, 27 Mei 2024 / 05:15 WIB
IHSG Diproyeksi Rawan Terkoreksi di Awal Pekan, Cermati Saham Andalan Analis
ILUSTRASI. Pialang beraktivitas pada perdagangan saham di Jakarta, Selasa (14/5/2024). IHSG Diproyeksi Rawan Terkoreksi di Awal Pekan, Cermati Saham Andalan Analis.


Reporter: Muhammad Musa | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebelum libur panjang pada Rabu (22/5). IHSG diproyeksikan rawan mengalami koreksi terbatas dengan level support di 7.136 dan resistance di 7.269 pada perdagangan Senin (27/5).

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, mengatakan bahwa pelaku pasar akan mencermati pernyataan dari pejabat The Fed. Selain itu, pasar juga menantikan kinerja Manufacturing Purchasing Managers' Index (PMI) yang sedang mengalami kontraksi.

"Berkenaan dengan dinamika The Fed, kita tunggu apakah akan ada bias hawkish atau dovish," kata Nafan kepada Kontan, Minggu (26/5).

Selain itu, dinamika politik dan keamanan di Timur Tengah juga menjadi perhatian pasar terkait dampaknya terhadap kenaikan harga komoditas.

Baca Juga: IHSG Diproyeksi Rawan Koreksi, Cermati Saham Rekomendasi Analis pada Senin (27/5)

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menjelaskan bahwa melalui risalah terbaru, The Fed kembali menegaskan target inflasi sebesar 2% year on year (yoy). CME FedWatch Tools merespons dengan mencatatkan kenaikan signifikan pada peluang dipertahankannya suku bunga acuan di level 5,25% - 5,5% pada September 2024 sebesar 49,3%.

"Sementara peluang pemangkasan 25 bps tersisa 45,7% untuk periode yang sama," kata Alrich kepada Kontan, Minggu (26/5).

Namun, menurut Alrich, Nasdaq berhasil menguat yang didorong oleh kinerja saham Nvidia dalam sepekan terakhir. Sebaliknya, DJIA mencatatkan pelemahan mingguan pertama dalam lima pekan terakhir.

Melihat sentimen di atas, dalam prediksinya, nilai tukar Rupiah kemungkinan besar akan melemah signifikan di awal perdagangan pekan ini. Kondisi ini diperkirakan bersamaan dengan proyeksi capital outflow pada periode yang sama.

Baca Juga: Waspada IHSG Masih Rawan Koreksi, Begini Proyeksi dan Rekomendasi Saham Senin (26/2)

"Dengan demikian, IHSG rawan mengalami pullback di awal pekan. Support terdekat saat ini berada di kisaran 7.150," simpulnya.

Lebih lanjut, Alrich memaparkan bahwa pekan ini akan diwarnai dengan data-data ekonomi eksternal, termasuk pertumbuhan ekonomi (estimasi kedua) Amerika Serikat (AS) pada kuartal I-2024 yang diperkirakan melambat ke 1,5% quartal on quartal (qoq) dari 3,4% qoq di kuartal IV-2023.

Selain dari AS, Jerman dijadwalkan merilis data inflasi yang diperkirakan naik ke angka 2,4% yoy di Mei 2024 dari 2,2% di April 2024.

"Kondisi ini dapat mengubah pandangan pasar terhadap jangka waktu pemangkasan suku bunga acuan ECB, sementara pasar Inggris dan AS libur pada Senin (27/5)," pungkasnya.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memprediksi bahwa pergerakan IHSG masih rawan terkoreksi meskipun terbatas, dan berpeluang berbalik menguat dengan support di 7.136 dan resistance di 7.269. Laju pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas dan perilisan FOMC Minutes terkait kebijakan ke depan.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Rawan Koreksi Pada Senin (11/12), Simak Rekomendasi Saham Berikut

Herditya mencermati saham-saham berikut untuk perdagangan Senin (27/5), termasuk saham BULL dengan target harga Rp 150 - Rp 160, KLBF di level Rp 1.580 - Rp 1.620, dan MAHA di harga Rp 238 - Rp 248.

Sedangkan saham top picks pilihan Alrich tertuju pada saham-saham defensif, meliputi ICBP, INDF, UNVR, JSMR, dan PGAS. "Waspadai saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga," pesan Alrich.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×