Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung jalan di tempat. Pada perdagangan Selasa (7/11), IHSG masih anteng di level 6.800an, tepatnya di level 6.843,790.
Tim Riset Panin Sekuritas melihat IHSG di bulan ini akan bergerak mendatar dengan kecenderungan melemah. Hal ini didorong oleh sejumlah faktor.
Pertama, ruang kenaikan suku bunga di global dan domestik. Patut dicermati, masih positifnya kondisi ketenagakerjaan di Amerika Serikat (AS) cenderung akan menyebabkan inflasi di AS sulit untuk turun ke target sasaran di +2%.
Hal ini akan mendorong bank sentral AS, yakni Federal Reserve untuk menjaga suku bunganya tetap tinggi.
Baca Juga: Luncurkan PRUPriority Hospitals, Prudential Gaet 142 Rumah Sakit dan Faskes
Adapun arah kebijakan bank sentral utama di global diperkirakan akan bervariasi, namun kecenderungannya puncak kenaikan suku bunga di global sudah mendekati puncaknya.
AS dan Australia diperkirakan masih terbuka ruang kenaikan 1 kali lagi. Sementara itu, untuk bank sentral China berpotensi kembali melakukan pelonggaran moneter untuk mendukung pertumbuhan.
Kedua, adalah faktor ketidakpastian di bulan politik. Ketiga, faktor ruang pelemahan Rupiah, karena masih tingginya cash rate treasury di AS serta masih rendahnya spread obligasi AS dan Indonesia. Keempat, imbal hasil yang menarik untuk obligasi dan masih kuatnya tren outflow dana asing.
Di bulan ini, Panin Sekuritas merekomendasikan sejumlah sektor yang menarik dicermati. Pertama sektor barang konsumsi non siklikal (IDXNCYC), terdorong oleh meningkatnya permintaan menjelang pemilu dan ekspektasi meningkatnya belanja fiscal.
Baca Juga: IHSG Tergelincir Setelah Naik 3 Hari Beruntun, Ini 10 Saham Net Sell Terbanyak Asing
Kedua, ada sektor Kesehatan (IDXHLTH), dimana sektor ini didorong oleh sentimen relatif stabilnya average revenue per pasien serta UU Kesehatan yang baru akan membantu mengatasi permasalahan suplai dokter
Ketiga, sektor infrastruktur (IDXINFRA) khususnya telekomunikasi, yakni didorong meningkatnya konsumsi data di tahun politik dan akhir tahun serta tren peningkatan Average revenue per user (ARPU)
“Untuk periode November 2023, kami merekomendasikan saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Negara IndonesiaTbk (BBNI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Siloam Hospitals Tbk (SILO), serta PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM),’ tulis tim riset Panin Sekuritas, Rabu (1/11).
Baca Juga: IHSG Turun Pada Selasa (7/11) Pagi Setelah Menguat 3 Hari Beruntun
Di sisi lain, Panin Sekuritas memperkirakan ada sejumlah sektor yang masih akan tertekan. Di antaranya sektor teknologi yang tertekan ruang kenaikan suku bunga domestik, serta relatif flatnya gross transaction value (GTV) di beberapa Perusahaan.
Kemudian, sektor energi batubara, yakni akibat laporan keuangan yang kurang positif dan fokus investor concern terhadap aspek Environmental Social Governance (ESG).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News