kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG diprediksikan masih akan tertekan


Rabu, 07 Maret 2012 / 09:16 WIB
IHSG diprediksikan masih akan tertekan
ILUSTRASI. Ada Tank di Mode Battle Royale, berikut beberapa hal baru di CoD: Mobile Season 2


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Edy Can

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan melanjutkan koreksi pada awal perdagangan, Rabu (7/3). Pengamat Pasar Modal Jimmy Dimas Wahyu mengatakan, tekanan terhadap IHSG lantaran indek Dow Jones yang anjlok akibat kekhawatiran gagal bayar utang Yunani.

Asal tahu saja, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) amblas 203,66 poin atau 1,57% ke 12.759,15 pada penutupan perdagangan, Selasa (6/3).

Menurut Jimmy, IHSG akan mencoba bergerak pada level 3.890-3.920. "Jika hari ini ditutup di bawah level supportnya, maka ada kemungkinan IHSG akan lanjut terkoreksi kembali," jelasnya, Rabu (6/3).

Secara tekniknal, Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang melihat, IHSG telah membentuk pola two black crows yang terbentuk di atas. "Hal ini mengindikasikan bearish continuation atau koreksi masih akan berlanjut dengan 3.910 sebagai support pertamanya," katanya, Rabu (3/2). Sedangkan untuk resistance IHSG hari ini, Edwin masih optimistis IHSG bisa mengarah ke level 4.005.

Selain dari Eropa, tekanan dari China mengenai proyeksi melambatnya pertumbuhan ekonominya, diprediksi masih berpeluang menjadi sentimen negatif bagi pasar. "Meski demikian, untuk hari ini kami melihat tekanan indeks akan mulai mereda," tambah Purwoko Kustianto, analis Panin Sekuritas.

Purwoko melihat beberapa saham unggulan sudah turun cukup dalam pada dua hari terakhir perdagangan, oleh karena itu masih ada peluang naik lagi. Dia memperkirakan indeks akan bergerak pada kisaran 3.940-4.000. "Saham pilihan hari ini, antara lain AISA, BMRI, APLN, LTLS, SMGR," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×