Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Sepekan depan, analis memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan dominan menguat. Namun, pola gerakannya masih cukup fluktuatif.
"Dukungan dari sentimen fundamental yang baik sebagai katalis positif selama seminggu ke depan akan menggiring IHSG ke level resistance kuat di 4.180, dengan peluang support IHSG bertahan di level 3.970," kata Fridian Warda, Analis Indosurya Asset Management kepada KONTAN, Minggu (2/9).
Fridian melihat kisaran pergerakan IHSG cukup lebar akibat banyaknya sentimen yang akan mempengaruhi pasar.
Contohnya, untuk awal minggu ini, sentimen pasca pidato Ben Bernanke akan membawa sentimen positif bagi pasar saham domestik.
Di Jackson Hole, Wyoming, Bernanke menegaskan kembali janjinya untuk menjalankan kebijakan Quantitative Easing ketiga. Pernyataan ini mendorong Wall Street rebound. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 0,69%. Indeks S&P juga menembus level psikologis 1.400, terangkat 0,51% menjadi 1406,58. Sedangkan indeks Nasdaq naik 0,60%.
Pertemuan European Central Bank (ECB) dari Eropa pada tanggal 6 September nanti akan jadi sentimen berikutnya. Kemungkinan Mario Draghi akan berpidato mengenai program pembelian obligasi dan tingkat bunga.
Dari dalam negeri, rilis data inflasi bulan Agustus dapat menjadi katalis positif. "Rilis data inflasi Indonesia yang diperkirakan cukup terkontrol pada bulan Agustus sebesar 0,7%-0,8%, diperkirakan dapat cukup mendukung sektor perbankan," ujar Fridian.
Sentimen fundamental tersebut akan banyak mengangkat IHSG. Akan tetapi secara teknikal, belum ada konfirmasi IHSG sudah terlepas dari zona bearish jangka pendek.
"Karena masih ada gap up yang masih belum ditutup di level 3.830," jelas Fridian.
Investor juga perlu memperhatikan bahwa asing mencatatkan penjualan bersih atau net sell yang cukup besar. Dalam dua hari terakhir net sell asing melebihi dari Rp 1 triliun.
Ia merekomendasikan saham BMRI serta BBRI. “Saham dengan kinerja cukup baik yang juga belum mengalami kenaikan harga, seperti MAPI & SMGR juga dapat menjadi pilihan,” katanya. Sementara untuk spekulasi trading jangka pendek, ia memberi pilihan saham GGRM, IMAS serta ADRO.
Kepala Riset Reliance Securities Wilson Sofan memprediksi pekan depan IHSG akan rebound dan bergerak dalam kisaran 3.950 sampai 4.150.
"Investor akan dibanjiri oleh keluarnya berbagai macam data ekonomi seperti data PMI dari AS China dan Eropa serta data non farm payroll AS," kata Wilson.
Ia meyakini volatilitas pasar saham minggu depan masih akan tinggi menjelang tanggal 12 September. Pada saat itu, mahkamah konstitusi Jerman akan memutuskan partisipasi Jerman dalam dana talangan Eropa dan hasil pertemuan pertemuan Federal Reserve.
"Dari dalam negeri pergerakan IHSG bisa dipengaruhi oleh data inflasi dan ekspor impor Indonesia," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News