Reporter: Recha Dermawan | Editor: Noverius Laoli
Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan Ekspektasi kenaikan suku bunga berikutnya dari ECB dan the Fed dapat memicu capital outflow seperti yang terjadi pada perdagangan Kamis (27/7) dan Jumat (28/7)
Pada Jumat, net sell asing mencapai Rp 726 miliar, sedangkan hari Kamis lalu asing mencatat net sell sebesar Rp 615 miliar.
Tentunya hal ini perlu diwaspadai karena tekanan jual dari asing hampir selalu membayangi ketika terjadi kenaikan suku bunga. kurs rupiah juga perlu diperhatikan karena dapat menjadi pertanda bahwa capital outflow tidak hanya terjadi di pasar saham.
Baca Juga: Cermati Saham-Saham yang Banyak Dilepas Asing Saat IHSG Menguat Selama Sepekan
“Outlook kami untuk IHSG akan berada pada kisaran 6.500-7.300, peluang koreksi untuk buy on weakness mungkin cukup terbuka hingga bulan oktober. Namun tidak perlu khawatir berlebihan karena ini merupakan siklus biasa, dimana antara Juli-Oktober pasar cenderung sepi, kemudian akan kembali menguat menjelang akhir tahun.” Kata Phandu.
Ia juga menambahkan, untuk saham-saham perbankan seperti BBCA, BBRI dan BMRI mungkin bisa diperhatikan jika terjadi koreksi, karena dengan outlook dan kinerja yang bagus seharusnya layak untuk dikoleksi.
Dengan target harga saham BBCA Rp 10.000, BBRI Rp 6.000, dan BMRI Rp 6.000. perlu tunggu koreksi dulu untuk mendapat potensial upside yang menarik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News