kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG di atas 5.000, reksadana saham bakal kecipratan berkah


Selasa, 09 Juni 2020 / 18:31 WIB
IHSG di atas 5.000, reksadana saham bakal kecipratan berkah
ILUSTRASI. Kenaikan IHSG ini akan menjadi sinyal positif bagi prospek reksadana saham di sisa 2020.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertengger di atas 5.000 dua hari terakhir. Kenaikan IHSG ini akan menjadi sinyal positif bagi prospek reksadana saham di sisa 2020.

Berdasarkan data Infovesta Utama, total dana kelolaan reksadana saham Tanah Air tercatat naik sepanjang Mei 2020 dibandingkan bulan sebelumnya menjadi Rp 96 triliun. Capaian tersebut naik 0,03% dari capaian April 2020 yang hanya Rp 95,66 triliun atau naik 4,25% dari level terendah sepanjang 2020 pada Maret lalu yakni Rp 92,1 triliun.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, sejauh ini permintaan reksadana saham meningkat meski belum terlalu signifikan. "Ada kemungkinan investor menunggu koreksi, karena memang naiknya terlalu cepat, sehingga orang merasa ketinggalan," kata Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Selasa (9/6).

Baca Juga: Dana kelolaan reksadana turun di bulan Mei, investor justru menambah unit penyertaan

Meskipun begitu, kenaikan IHSG bisa menjadi tren jelas bagi investor dan mendorong permintaan yang lebih tinggi. Prediksi Rudiyanto, di sisa 2020 IHSG akan bergerak pada rentang 5.000 hingga 6.000.

Rudiyanto mengungkapkan, waktu yang paling tepat untuk membeli saham adalah saat harga masih bergerak turun, sedangkan saat harga naik cenderung agak terlambat untuk membeli.

Adapun strategi dalam mengelola reksadana saham di Panin AM dilakukan dengan mengkombinasikan investasi secara berkala. Ketika harga turun dalam di satu hari, maka manajer investasi akan melakukan timing.

Baca Juga: IHSG melemah 0,7% hari ini, simak proyeksi untuk perdagangan besok (10/6)

Rudiyanto menilai penggerak saham saat ini baru muncul dari investor lokal perorangan saja dan sebagian investor asing. Sedangkan untuk lokal institusi belum terlalu banyak yang masuk. "Diharapkan, saat mereka masuk pasar nanti, bisa menjadi sentimen positif (reksadana saham)," ungkapnya.

Presiden Direktur Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana memperkirakan hingga akhir tahun IHSG bisa bertengger di level 5.500 atau naik sekitar 10% dari level saat ini. Meskipun begitu, level tersebut jauh lebih rendah dibandingkan capaian 2019.

"Rata-rata emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan penurunan laba bersih 15% tahun ini, jadi target Jakarta Composite Index (JCI) turun 15% dari 2019," jelas Jemmy kepada Kontan.co.id, Selasa (10/6).

Baca Juga: IHSG turun 0,7% ke 5.035 pada akhir perdagangan Selasa (9/6)

Meskipun begitu, Jemmy optimistis di sisa enam bulan lagi investor reksadana saham berpeluang mendapatkan return sekitar 10% dari level harga saham saat ini. Adapun strategi yang diterapkan Sucorinvest Asset Management dalam mengelola produk reksadananya adalah dengan membeli lebih banyak saham blue chip. "Saat ini lebih banyak beli blue chip saja, karena banyak yang undervalue," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×