kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.375   30,00   0,18%
  • IDX 7.615   71,26   0,94%
  • KOMPAS100 1.060   12,24   1,17%
  • LQ45 803   8,71   1,10%
  • ISSI 254   2,19   0,87%
  • IDX30 416   4,77   1,16%
  • IDXHIDIV20 477   5,07   1,07%
  • IDX80 120   1,30   1,09%
  • IDXV30 123   1,76   1,45%
  • IDXQ30 132   1,14   0,87%

IHSG Cetak Rekor Baru Lagi Senin (28/7), Cek Prospek dan Rekomendasi Sahamnya


Senin, 28 Juli 2025 / 18:49 WIB
IHSG Cetak Rekor Baru Lagi Senin (28/7), Cek Prospek dan Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih nyaman berada di zona hijau dalam empat hari perdagangan berturut-turut. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/02/07/2025


Reporter: Rashif Usman | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih nyaman berada di zona hijau dalam empat hari perdagangan berturut-turut, bahkan indeks mampu menembus level 7.600.

Pada penutupan perdagangan Senin (28/7/2025), IHSG menguat 0,94% atau bertambah 71,26 poin ke level 7.614,76. Secara tahun berjalan, indeks sudah mengakumulasi kenaikan 7,55%. Kinerja indeks hari ini pun tercatat sebagai rekor baru dan menjadi yang tertinggi sepanjang tahun berjalan.

Analis sekaligus VP Marketing, Strategy & Planning Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, menilai prospek IHSG pada paruh kedua 2025 akan semakin positif, ditopang oleh beberapa sentimen utama. 

Baca Juga: IHSG Diramal Terkoreksi Besok Selasa (29/7), Cermati Rekomendasi Saham Berikut

Pertama, keberlanjutan pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral. Dengan proyeksi penurunan suku bunga sebesar 25–50 bps, kebijakan moneter tersebut berpotensi mendorong rebalancing portofolio termasuk dari investor asing ke aset berisiko lebih tinggi.

Kedua, membaiknya stabilitas ekonomi global seiring meredanya ketegangan geopolitik, tercapainya kesepakatan tarif antara AS dan negara mitra dagang, serta normalisasi aktivitas ekonomi di dua negara utama yakni China dan Amerika Serikat. 

Ketiga, faktor domestik yang mendukung seperti nilai tukar rupiah yang mulai stabil, pertumbuhan ekonomi (PDB) yang lebih solid, serta daya beli masyarakat yang tetap terjaga.

"Meski demikian, ada sejumlah pemberat yang dapat terjadi pada IHSG," kata Audi kepada Kontan, Senin (28/7/2025).

Di antaranya adalah pemulihan kinerja keuangan saham-saham blue chip yang cenderung melambat, terutama pada sektor pertumbuhan dan siklikal seperti keuangan. Di samping itu, pelonggaran kebijakan moneter yang meleset dari harapan pasar turut menjadi pemberat.

Baca Juga: IHSG Rentan Koreksi, Cek Rekomendasi Saham, Selasa (29/7)

Dengan mempertimbangkan kombinasi sentimen positif dan risiko tersebut, Audi melihat saham-saham yang sempat mengalami koreksi justru menjadi menarik untuk dicermati.

Managing Director Research PT Samuel Sekuritas Indonesia Harry Su menilai dalam beberapa pekan terakhir saham-saham milik grup Prajogo Pangestu masih menjadi motor penggerak indeks. 

Hal ini didorong oleh potensi masuknya saham-saham tersebut ke dalam indeks MSCI, seiring dengan pencabutan perlakuan khusus sebelumnya. 

Setelah IHSG menembus level 7.600, Harry menetapkan target bullish indeks berada kisaran 7.700. 

"Proyeksi ini didasarkan pada asumsi pertumbuhan Earning per Share (EPS) sebesar 4,6% dan Rasio harga terhadap laba (P/E) di level 13 kali," ucap Harry kepada Kontan, Senin (28/7/2025).

Baca Juga: Kinerja Indeks Saham Syariah Melampaui IHSG, Simak Rekomendasi Sahamnya

Namun demikian, menurut Harry terdapat sejumlah sentimen negatif yang dapat menekan laju indeks. Salah satunya berasal dari sektor perbankan, yang masih dibayangi tekanan akibat laporan kinerja keuangan kuartal II-2025 yang belum sesuai ekspektasi pasar.

"Secara fundamental di semester I-2025, banyak emiten yang membukukan laba di bawah perkiraan konsensus terutama di sektor perbankan dan telekomunikasi," tambah Harry.

Rekomendasi Saham Pilihan

Harry memaparkan saham-saham pilihan dari Samuel Sekuritas, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) di target harga masing-masing Rp 10.000, Rp 3.500, Rp 12.800, Rp 3.000 dan Rp 2.000 per saham.

Audi merekomendasikan buy saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) di target harga masing-masing Rp 9.250 dan Rp 3.460 per saham. Adapun ia menyarankan trading buy saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) pada target harga masing-masing Rp 9.000 dan Rp 1.570 per saham.

Selanjutnya: IHSG Tembus 7.600 pada Senin (28/7) Meski Net Sell Asing Tipis

Menarik Dibaca: Apa Itu Pre-Wedding Jitters? Ini 5 Cara Mengatasinya bagi Calon Pengantin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×