kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.375   30,00   0,18%
  • IDX 7.615   71,26   0,94%
  • KOMPAS100 1.060   12,24   1,17%
  • LQ45 803   8,71   1,10%
  • ISSI 254   2,19   0,87%
  • IDX30 416   4,77   1,16%
  • IDXHIDIV20 477   5,07   1,07%
  • IDX80 120   1,30   1,09%
  • IDXV30 123   1,76   1,45%
  • IDXQ30 132   1,14   0,87%

Kinerja Indeks Saham Syariah Melampaui IHSG, Simak Rekomendasi Sahamnya


Senin, 28 Juli 2025 / 17:14 WIB
Kinerja Indeks Saham Syariah Melampaui IHSG, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. IHSG Menguat-Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Kinerja mayoritas indeks saham syariah sejak awal tahun terus melaju malampaui kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/15/07/2025


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja mayoritas indeks saham syariah tampak terus melaju hingga perdagangan Jumat (25/7/2025) pekan lalu. Bahkan, poin kenaikannya mendahului kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

Sejak awal tahun hingga akhir perdagangan Jumat (25/7/2025) kemarin, IHSG tercatat telah menguat 6,55%. Sementara itu, Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) melaju lebih jauh dengan penguatan 16,81% (YtD). 

Dalam periode yang sama, indeks syariah lain juga mencatatkan peningkatan cukup besar. Diantaranya seperti IDX-MES BUMN 17 dengan kenaikan 12,90%, Jakarta Islamic Index (JII) menguat 8,43%, Jakarta Islamic Index 70 naik 6,56% dan IDX Sharia Growth tumbuh 1,13%.

Baca Juga: Kompak, Cek Harga 3 Saham Bank Blue Chip LQ45 saat IHSG Naik Hari Senin (28/7)

Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan menjelaskan, wajar saja indeks syariah bisa naik lebih tinggi dari IHSG. Sebab, banyak saham di dalam indeks syariah yang berasal dari sektor konsumer, energi, dan komoditas yang tengah diuntungkan tahun ini.

Felix memberi contoh, saham-saham yang masuk indeks ISSI dan JII seperti PT Barito Pacific Tbk (BRPT) memberikan kontribusi cukup besar pada indeks ini. Dalam sebulan saja, saham BRPT sudah naik 14,34% dan 170,65% sejak awal tahun.

Felix juga menyebut saham PT Alamtri Resources Indonesia (ADRO) dan PT United Tractors Tbk (UNTR). Saham ADRO telah bergerak naik 8,38% dalam sebulan. Namun, saham ADRO terkoreksi 20,37% sejak awal tahun.

Adapun saham BRPT juga terkoreksi 9,90% YtD namun naik 14,45% dalam sebulan terakhir.

“Selain itu, indeks syariah lebih sedikit terpapar saham perbankan konvensional yang sempat tertahan karena net sell asing dan tekanan margin akibat tren suku bunga tinggi sebelumnya,” jelas Felix kepada Kontan, Senin (28/7/2025).

Memang, sebagai pemberi bobot besar pada IHSG, saham-saham bank berkapitalisasi pasar jumbo tengah mengalami tren pelemahan sejak awal tahun 2025. Koreksi terbesar dialami saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 17,54% Ytd, disusul PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 11,89%.

Lalu, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang minus 3,43% YtD dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar 3,22% YtD.

Baca Juga: MSCI Akan Umumkan Peninjauan Indeks, Ini Saham yang Berpotensi Jadi Penghuni Baru

Analis Edvisor Profina Visindo Indy Naila juga sepakat, indeks saham syariah membukukan kinerja yang baik. Sebab menurutnya, volatilitas saham-saham ini cenderung rendah.

Namun kata Indy, perlu ada pemantauan secara cermat terhadap kinerja keuangan emiten-emiten syariah ini secara kuartalan.

“Saham-saham di indeks syariah juga masih menarik untuk para investor karena minim spekulasi sehingga bisa memilih saham-saham dalam keadaan selective buying,” saran Indy.

Ke depan, lanjut Felix, ada sejumlah sentimen positif yang bisa memompa kinerja indeks saham syariah, seperti harga batubara dan minyak kelapa sawit yang stabil dan cenderung bergerak naik.

Selain itu, dia juga melihat konsumsi masyarakat kelas menengah bawah masih cukup kuat, ditambah tren keuangan syariah yang semakin berkembang seiring minat investor ritel terhadap saham-saham halal yang terus naik.

Namun, Felix juga mewanti sentimen negatif yang bisa memengaruhi gerak indeks saham syariah, seperti fluktuasi harga komoditas global, potensi profit taking, dan potensi koreksi tajam di IHSG secara keseluruhan.

Bila momentum positif ini tetap terjaga, taksir Felix, ISSI bisa tumbuh 18–20% YtD sampai akhir tahun, terutama bila saham-saham komoditas dan konsumer syariah tetap menguat.

“Tapi kalau ada koreksi global atau dari AS (Amerika Serikat), pertumbuhannya bisa tertahan di kisaran 14-15% YtD saja. Proyeksi ini tentu fleksibel tergantung perkembangan makroekonomi dan arus dana asing,” imbuh Felix.

Saat ini, Indy merekomendasikan investor untuk mencermati saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan target harga Rp 5.500 dan saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan target harga Rp 2.780 per saham.

Selanjutnya: Penerbitan Kangaroo dan Dim Sum Bond Diprediksi Menarik Minat Investor

Menarik Dibaca: IHSG Ditutup Menguat 0,94%, Simak Saham Top Gainers dan Losers Hari Ini (28/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×