Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,85% ke level 6.646,41 pada Rabu (6/7).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan melihat, IHSG ditutup melemah karena tekanan jual yang masih cukup tinggi. Kondisi ini didorong oleh kekhawatiran akan inflasi serta kenaikan suku bunga pada akhir bulan ini. Selain itu, penurunan harga komoditas turut memberatkan.
Kendati IHSG memerah, Dennies memproyeksikan IHSG akan berbalik menguat pada hari ini, Kamis (7/7). Secara teknikal, candlestick sudah tertahan di support kuat lower bollinger band dengan stochastic yang mencapai level jenuh jual. Selain itu, diperkirakan, pergerakan IHSG akan didorong oleh saham big caps yang telah melemah sepekan terakhir.
"Pergerakan IHSG diperkirakan terbatas dikarenakan masih dibayangi kekhawatiran akan inflasi dan kenaikan suku bunga," ujar Dennies dalam riset, Rabu (6/7). IHSG diperkirakan akan bergerak dengan level support 6.596-6.547 dan level resistance di 6.700-6.755.
Baca Juga: IHSG dan Rupiah Ambruk, Bursa Saham Menanti Kenaikan Suku Bunga BI
Di tengah pergerakan IHSG yang diperkirakan menghijau, analis mencermati saham-saham ini:
1. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA)
MIKA mengalami koreksi dan bertahan di sekitar level support. Analis menyarankan masuk di harga Rp 2.660-Rp 2.700 per saham. Stop loss di Rp 2.630 per saham. Adapun target harganya di Rp 2,780-Rp 2.820 per saham.
2. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan stochastic membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan. Investor disarankan masuk di harga Rp 1.100-Rp 1.130 per saham. Stop loss di Rp 1.080 per saham. Adapun target harganya di Rp 1.190-Rp 1.220 per saham.
3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan stochastic membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan. Analis menyarankan masuk di harga Rp 7.200-Rp 7.300 per saham. Stop loss di Rp 7.125 per saham. Adapun target harganya di Rp 7.500-Rp 7.600 per saham.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Teknikal Rebound, Saham Energi dan Perbankan Ini Bisa Dilirik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News