kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.769   -9,00   -0,06%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

IHSG dan Rupiah Ambruk, Bursa Saham Menanti Kenaikan Suku Bunga BI


Rabu, 06 Juli 2022 / 19:37 WIB
IHSG dan Rupiah Ambruk, Bursa Saham Menanti Kenaikan Suku Bunga BI
ILUSTRASI. IHSG ditutup melemah 0,85% ke level 6.646,41, Rabu (6/7).


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan hari ini, Rabu (6/7) di zona merah. IHSG ditutup melemah 0,85% ke level 6.646,41. 

Ambruknya IHSG seiringan dengan pelemahan rupiah yang menembus ke level level Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat. Rupiah di pasar spot sempat bergerak ke area Rp 15.039 per dolar AS atau level tertinggi sejak awal Mei 2020 lalu. 

Namun, pada penutupan perdagangan, mata uang garuda ini mempersempit pelemahan dan ditutup di Rp 14.999 per dolar AS. Sementara, di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah  ikut melemah 0,16% ke level Rp 15.015 per dolar AS.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Teknikal Rebound, Saham Energi dan Perbankan Ini Bisa Dilirik

Chief Executive Officer Edvisor.id Praska Putrantyo menjelaskan pelemahan pasar modal ini juga menunjukkan respon dari pelaku pasar terhadap pelemahan rupiah karena bisa memicu kenaikan harga bahan baku impor. 

"Di pasar modal merespon negatif dan mungkin bagi investor asing  menimbulkan risiko tersendiri karena adanya pelemahan krus berpotensi menggerus tingkat keuntungan mereka," kata Praska kepada Kontan.co.id, Rabu (6/7). 

Untuk gambaran, investor asing cenderung melakukan jual beli bersih atau net sell senilai Rp 304,75 miliar pada perdagangan hari ini. Meski begitu, sepanjang tahun berjalan ini net buy asing mencapai Rp 39,08 triliun. 

Baca Juga: Rupiah Tembus Rp 15.015 Per Dolar AS, Ini Peyebabnya

Praska menilai pelaku pasar saat ini masih wait and see untuk respon Bank Indonesia (BI) terhadap inflasi dan pelemahan rupiah ini. Dia bilang hal utama yang ditunggu investor saat ini adalah keputusan BI untuk menaikkan suku bunga. 

"Kenaikan suku bunga menjadi penting karena investor menunggu itu, bagaimana sikap BI karena saat ini pelaku pasar sudah priced in kebijakan kalau suku bunga naik. Bursa akan bullish karena investor sudah merespon idealnya kalau suku bunga naik," pungkas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×