Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertenaga mencetak kenaikan pada pembukaan perdagangan Jumat pagi (17/3). Mengutip RTI, indeks melaju 36 poin atau 0,65% menjadi 5.554,69.
IHSG akan menoreh rekor baru jika bertahan di atas 5.523,29, seperti yang pernah dicetak pada 7 April 2015.
Pagi ini, sebanyak 138 saham menguat, berbanding 28 yang turun, dan 81 yang tidak bergerak.
Sepuluh sektor menguat. Dua sektor yang bergerak di atas penguatan IHSG antaral ain aneka industri yang melaju 1,01% dan finansial yang naik 1,3%.
Kemarin, IHSG ditutup meloncat 1,58% menjadi 5.518,25. Kapitalisasi pasar mencapai level tertinggi yaitu 6.012 triliun.
IHSG bergerak menguat setelah bank sentral AS The Fed yang menaikkan bunga 25 basis poin, sesuai prediksi pasar. Sementara Bank Indonesia menahan suku bunga di level 4,75%.
BI menyatakan, akan tetap mencermati sejumlah risiko baik dari dalam negeri maupun global. Dari dalam negeri misalnya inflasi yang bisa menguat dipicu barang-barang yang harganya diatur pemerintah (administered price). Sedangkan dari global global misalnya arah kebijakan eonomi perdagangan AS, dampak kenaikan bunga The Fed, dan geopolitik di Eropa.
Neraca perdagangan Indonesia Februari tercatat surplus US$ 1,32 miliar. Bank Indonesia juga mencatat, dana asing sampai Februari tercatat masuk menembus Rp 30 triliun.
Sementara itu, pergerakan bursa Asia masih bervariasi. Indeks Topix dan Nikkei di Jepang masih merosot 0,43% dan 0,34%. Sejak kenaikan bunga AS, dollar AS masih terdepresiasi, dan yen berada cukup kuat di level USD/JPY 113.
Indeks Hang Seng di Hong Kong terkoreksi tipis 0,08%, sedangkan Shanghai naik 0,06%.
Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,21%, bersamaan dengan ASX 200 di Australia yang juga menguat 0,27%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News