Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di bawah level psikologis 6.000 setelah bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan Kamis (22/4). Investor asing kembali mencatatkan net sell, yang menjadi kali keempat secara berurutan di pekan ini.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengungkapkan, akumulasi net sell investor asing sepanjang pekan ini mencapai Rp 800 miliar. Salah satu faktor yang memicu aksi asing tersebut adalah antisipasi pelaku pasar terhadap data pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama 2021 yang akan diumumkan pada 5 Mei 2021.
"Selain itu pelaku pasar juga menantikan pengumuman hasil FOMC The Fed pada pekan depan (29/4), di tengah ekspektasi akselerasi pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS)," jelas Valdy, Kamis (22/4).
Selain kekhawatiran potensi capital outflow, pelaku pasar juga mencermati perkembangan kasus baru Covid-19 secara global yang cenderung meningkat dalam beberapa pekan terakhir dan upaya penanganan pandemi. Terkait hal tersebut, Indonesia diperkirakan akan kembali mendatangkan 7 juta-10 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac di akhir April 2021.
Baca Juga: IHSG naik tipis 0,02% pada Kamis (22/4) setelah turun tiga hari berturut-turut
Dus, Valdy memprediksi IHSG pada Jumat (23/4) masih akan bergerak melemah di kisaran support 5.950 dan resistance 6.070. Sebagai gambaran IHSG hari ini (22/4) ditutup menguat 0,02% ke level 5.994,18.
Di tengah sentimen beragam tersebut, Valdy merekomendasikan selective buying pada sejumlah saham blue chips, seperti ASII, TLKM, dan UNVR, serta speculative buy pada saham-saham bank BBCA, BBNI, BBRI, dan BMRI.
Baca Juga: IHSG diprediksi masih dalam tren melemah pada Jumat (23/4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News