Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup menguat 0,45% hingga bertengger di level 5.325 pada perdagangan, Kamis (5/1). Penguatan IHSG masih dianggap January Effect atau perpindahan saham yang sempat terkoreksi pada kuartal IV.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan pergerakan IHSG pada saat ini sebetulnya masih sulit untuk diprediksi, melihat sinyal yang belum jelas dari beberapa sentimen.
Apalagi dengan pertumbuhan yang terjadi pada sektor consumer goods dinilai cukup tidak wajar bagi Satrio. "BBM naik, solar tinggi banget. biasanya dampak psikologis langsung terasa ke saham consumer goods," katanya kepada KONTAN.
Namun nyatanya saham-saham berbasis consumer goods menjadi salah satu penopang bursa dengan naik 1,41%. Diikuti sektor lainnya, industri dasar yang tumbuh 1,84%, aneka industri 1,63%, dan manufaktur 1,53%.
Dana asing juga masih mencatatkan keluar dari pasar domestik sebesar Rp 77 miliar sehingga secara year to date sudah mencapai Rp 488 miliar.
Satrio mengatakan kemungkinan dana asing yang keluar masih akan terus berlanjut hingga keputusan kabinet kerja baru Amerika Serikat, jadi masih ada kemungkinan menekan bursa dan menguji level resistance di 5.500. "Tapi masih bisa naik yang penting jumlahnya terkendali di bawah Rp 600 miliar," kata Satrio.
Makanya untuk perdagangan besok Jumat (6/1), Satrio masih memprediksikan masih berada pada tren bullish, dengan range perdagangan support 5.300 dan resistcane 5.335.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News