Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum memiliki tenaga. Hingga penutupan jeda siang hari ini, (10/11), indeks ditutup dengan pelemahan 6,46 poin ke level 4.980,96.
"Koreksi terjadi lantaran posisi penutupan indeks akhir pekan lalu yang kurang strategis," tandas analis First Asia Capital David Sutyanto.
Menurutnya, ketidakpastian kenaikan harga BBM subsidi menjadi sentimen utama bagi pergerakan IHSG beberapa waktu ini. Dia menambahkan, indeks masih akan tertekan hingga berpotensi menuju support 4.940. Adapun target resistance IHSG ada di 5.030.
Analis Asjaya Indosurya Securities Indonusa William Surya Wijaya sepakat. Sebab, bukan hanya soal BBM subsidi, dari sisi teknikal pun indeks telah memberikan sinyal negatif setelah support 5.002 ditembus.
Dengan level 5.002 yang berhasil terkonfirmasi, maka indeks akan menuju support 4.963. "Fase konsolidasi akan berlangsung kebih lama jika indeks tidak mampu menembus resistance 5.107," imbuh William.
Dia menambahkan, sentimen yang sudah pasti bisa ditetapkan saat ini, tidak seperti sentimen BBM subsidi, adalah rilis BI rate. Suku bunga yang masih betah di level 7,5% akan memberikan angin segar bagi IHSG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News