Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan masih rawan koreksi pada awal pekan ini. Di akhir pekan lalu (7/11), aksi profit taking memicu IHSG turun 0,93% ke 4.987,42. Koreksi ini mengekor indeks MSCI Asia Pasifik yang turun 0,04% menjadi 140,05.
Analis Woori Korindo Securities Reza Priyambada menyebutkan, berlanjutnya aksi profit taking pada pekan lalu menyebabkan IHSG sulit bangkit. Pemicunya, sentimen pemangkasan pertumbuhan ekonomi domestik dan koreksi di bursa saham Asia.
Lanjar Nafi Taulat, analis Reliance Securities, menilai, penurunan harga minyak mentah menekan pasar saham Asia. Investor masih menjauh karena cemas terhadap prospek kinerja emiten komoditas. Prediksi Lanjar, pekan ini, pasar Asia dipengaruhi pengumuman inflasi berbagai negara dan neraca dagang Jepang.
Secara teknikal, dia bilang, IHSG akan break out support kuat di 5.000 sekaligus mengonfirmasi pola double top dan target penurunan ke 4.895. Hari ini Lanjar menebak, IHSG melemah di kisaran 4.940-5.000.
Tujuh dari 10 analis melihat, IHSG melemah pada hari ini, dengan median prediksi 4.943-5.031.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News