Reporter: Chindy Puri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Jumat (29/9) pekan lalu, ditutup menguat 1,02% ke 5.900,85. Tapi dalam sepekan terakhir, indeks saham terkoreksi 0,18%.
Laju IHSG di akhir pekan lalu didorong penolakan Menteri ESDM Ignasius Jonan terhadap usulan PT PLN terkait harga khusus batubara.
Saham yang turut menggerakkan IHSG, misalnya, PGAS, yang melonjak 7,88%, PTBA yang menguat 4,50%, ITMG yang menanjak 4,11%, serta ADRO yang tumbuh 3,40%.
Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido menilai, penolakan Menteri Jonan merupakan katalis positif bagi IHSG pada pekan lalu. Ini yang menyebabkan prospek harga saham emiten produsen batubara kembali bagus. Walaupun, empat hari belakangan ini turun karena ada potensi profit taking, ujar dia.
Selain ditopang harga saham batubara, Analis OSO Sekuritas Riska Afriani berpendapat, IHSG pekan lalu mendapat dorongan sektor aneka industri yang naik 2,27% dan sektor perbankan yang menguat 2,14%.
Menurut Riska, saham perbankan kompak naik merespons penurunan suku bunga acuan. Secara teknikal BCA dalam posisi uptrend dan BMRI naik cukup signifikan, katanya.
Sedangkan sentimen negatif berasal dari mancanegara. Ambil contoh, potensi kenaikan suku bunga The Fed di akhir tahun juga ketegangan Amerika Serikat dengan Korea Utara.
Untuk hari ini (2/10), Riska menganggap, laju IHSG bakal dipicu katalis positif dalam negeri. Awal bulan ini ada rilis indeks manufaktur dan inflasi September yang akan memengaruhi pergerakan IHSG, Senin (2/10).
Riska memprediksikan, IHSG hari ini naik di rentang support 5.880 dan resistance 5.922. Sedang Kevin memproyeksikan, IHSG terkoreksi di support 5.870 dan resistance 5.915.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News