kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

IHSG Anjlok pada Selasa (8/4), Simak Proyeksinya untuk Rabu (9/4)


Selasa, 08 April 2025 / 19:45 WIB
IHSG Anjlok pada Selasa (8/4), Simak Proyeksinya untuk Rabu (9/4)
Suasana pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025) pagi.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 7,90% ke level 5.996 pada penutupan perdagangan Selasa (8/4).

VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi menilai sentimen pasar bukan hanya dipengaruhi tarif kebijakan Trump, tetapi juga sentimen-sentimen domestik lainnya. 

Pertama, depresiasi rupiah yang saat ini tercatat sudah bergerak ke level Rp 16.800 per dolar AS dan cenderung memberikan sinyal negatif untuk pasar. 

Baca Juga: IHSG Anjlok 7,90% ke 5.996 pada Selasa (8/4), INCO, MAPI, SMGR Jadi Top Losers LQ45

Kedua, penurunan komoditas unggulan Indonesia yang seiring dengan potensi perlambatan permintaan global di tengah ketidakpastian ekonomi.

Ketiga, sikap The Fed yang masih tetap mempertahankan tingkat FFR, meski pasar sudah mulai spekulasi penurunan hingga ke level 3,5% - 3,75% di Desember 2025. 

“Ruang BI rate dikhawatirkan lebih sedikit untuk memangkas sehingga tekanan cost of fund yang tinggi masih akan berlangsung dan direspons negatif pasar,” terang Audi pada Kontan, (8/4).

Untuk Rabu (9/4), Audi memprediksi IHSG masih bergerak cenderung melemah yang sudah terbatas sehingga berpotensi terjadi technical rebound dalam rentang level 5.886  - 6.164.

Sementara itu, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila menilai bahwa sentimen utama masih karena tarif Trump yang menyebabkan ada kekhawatiran perlambatan ekonomi global.

Baca Juga: IHSG Melemah 7,7% ke 6.008,5 di Akhir Sesi Pertama, Sektor Barang Baku Anjlok 11%

“Investor merespons juga Goldman Sachs yang meningkatkan proyeksi resesi AS mencapai 45% selama 12 bulan ke depan sehingga terlihat arus jual di pasar saham,” katanya.

Ia memprediksi IHSG masih ada tekanan karena masih merespons kebijakan Trump dan juga melihat kebijakan-kebijakan domestik, 

“IHSG bisa bottom di level 5.800 - 6.080," ujarnya.

Menurut Indy, saham-saham emiten sektor consumer goods masih layak diperhatikan oleh investor karena dinilai cukup defensif di tengah tekanan pasar saat ini.

“Indofood Sukses Makmur (INDF) accumulative buy dengan target harga Rp 7.850 dan Indofood CBP (ICBP) dengan target harga Rp 11.500 per saham,” tambahnya.

Sementara itu, saham pilihan Kiwoom Sekuritas jatuh pada Bank Central Asia (BBCA) dengan target harga Rp 9.250, Bank Mandiri (BMRI) dengan target harga Rp 5.450, dan Telkom Indonesia (TLKM) dengan target harga Rp 2.830 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×